Daerah

Disparbud Pasangkayu Akan Relokasi Penataan Obyek Wisata Tanjung Babia

×

Disparbud Pasangkayu Akan Relokasi Penataan Obyek Wisata Tanjung Babia

Sebarkan artikel ini

Sekilasindonesia.id, PASANGKAYU – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pasangkayu mengajak warga sekitar pesisir pantai Tanjung Babia khusus bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM) serta mengundang pemilik lahan yang akan ditempati lokasinya sebagai obyek wisata.

Relokasi dan penataan obyek wisata pantai Tanjung Babia, Kelurahan Pasangkayu, Kecamatan Pasangkayu akan dijadikan sebagai tempat kuliner jajanan tradisional yang dapat dilirik oleh wisatawan.

Click Here

Kepala Disparbud Pasangkayu, Muhammad Yunus Alsam mengutarakan, pertemuan kali ini kita memanggil para pelaku UMKM dan pemilik lahan untuk membahas terkait relokasi dan penataan obyek wisata pantai Tanjung Babia.

“Ketika pembahasan pertemuan ini sudah saling membangun komunikasi yang baik, maka kita akan melakukan Memorandum of Understanding (MoU) atau dalam artian membuat nota kesepakatan, kesepahaman, perjanjian kerjasama dan perjanjian pendahuluan, bersama tim penggerak PKK dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD),”katanya Rabu 2/2/2022

Ketika itu semua sudah terbangun, maka para wisatawan akan berkunjung ke tempat wisata yang penataan lokasinya sangat bagus dan bersih lingkungannya, disitu para UMKM dapat menyiapkan sajian makanan khas tradisional warga Pasangkayu.

“Disparbud Pasangkayu tidak bisa berjalan sendiri tanpa adanya pelaku UMKM di daerah kita sendiri, maka disitu diminta para ibu – ibu harus kreatif dalam menyajikan makanan khas tradisional dan itu akan menghidupkan perekonomian daerah termasuk warga sekitar Tanjung Babia,”tutur Yunus.

Ketua PKK Pasangkayu, Aulia Yaumil mengatakan, relokasi dan penataan obyek wisata pantai Tanjung Babia saya sangat support, ini untuk pertumbuhan ekonomi daerah ini dan khusus para pelaku UMKM.

Kalau soal kulinernya sudah tidak diragukan lagi, karena itu adalah ciri khasnya daerah kita, termasuk makanan tradisional seperti jepa, dan yang terpenting harus dijaga adalah kebersihan lingkungannya.

“Pertama – tama bapak ibu warga Tanjung Babia, khusunya bagi pelaku UMKM harus bersama – sama membersihkan lokasinya terlebih dahulu, sehingga pengunjung tidak ragu datang ke tempat kita untuk mencicipi kuliner khas daerah ini,”pintanya.

Aulia Yaumil juga katakan, data wisma itu harus diaktifkan kembali karena (data wisma-red) sangat berarti dan itu sebagai penunjang kebersihan lingkungan.

“Dimana tujuan data wisma itu adalah salah satu bentuk untuk menjaga kebersihan dari rumah ke rumah, maka sangat diperlukan (data wisma-red) diaktifkan kembali,”ujarnya. (Roy Mustari)

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d