Daerah

Dena Widyawan, Doktor Muda Asal Baksel Beberkan Alasan Tak Tertarik Politik Praktis

×

Dena Widyawan, Doktor Muda Asal Baksel Beberkan Alasan Tak Tertarik Politik Praktis

Sebarkan artikel ini

SEKILASINDONESIA.ID, LEBAK – Meski banyak yang membujuknya untuk berkiprah pada kancah politik praktis, namun doktor berusia 30 tahun asal Lebak Selatan (Baksel), Dr. Dena Widyawan, M.Pd. mengaku belum tertarik menjadi politisi, apalagi bupati.

Dituturkan Dena, dirinya lebih berminat bergelut mencerdaskan mahasiswa daripada ikut dalam sebuah kancah politik.

Click Here

“Ada beberapa teman dari Lebak, yang mencoba menarik-narik saya ke ranah politik. Tapi belum pernah terpikirkan mau jadi politisi atau bupati oleh saya,” kata Dena Widyawan.

Sebagai seorang yang sudah menyandang gelar doktoral di usia 29 tahun, dan saat ini aktif menjadi dosen di STKIP Situs Banten dirinya mengaku sama sekali belum punya minat untuk ditarik-tarik ke politik.

Diakuinya, sebagai mantan aktifis kemahasiswaan, dirinya juga punya bahan kritikan untuk pemerintah kabupaten Lebak. Namun menurutnya, masih banyak tokoh intelektual di Lebak lainnya yang lebih pas untuk menyuarakan berbagai problem di masyarakat.

Kata dia, banyak kelompok-kelompok aktivis dan intelektual yang datang ke rumahnya untuk berdiskusi tentang berbagai problem dan ide membangun Lebak.

Namun, peraih doktoral Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung ini pada setiap diskusi itu mengaku lebih banyak mendengarkan.

“Saya beberapa tema diskusi lebih memilih menjadi pendengar yang baik. Saya tidak mau bicara banyak, kalau bukan dalam disiplin keilmuan saya,” kata Dena.

Namun, dirinya juga mengaku sangat senang mengumpulkan para aktifis untuk diskusi.

“Diskusi akan semakin mengasah, sensitivitas seseorang pada kondisi lingkungannya, daerahnya.” pungkasnya.

Penggiat sosial dan media di Lebak, Achmad Syarif menilai, sosok muda yang berhasil meraih gelar doktoral di Lebak masih langka.

Keberadaan putra daerah yang mempunyai kualitas SDM di atas rata-rata ini seharusnya mendapat tempat untuk membuat riset tentang cara membangun Lebak.

“Karena memang tidak ada ruang bagi para doktoral muda ini di Lebak, maka jangan salahkan bila mereka lebih banyak beraktivitas di luar daerah,” kata Syarif.

Menurutnya, Pemkab seharusnya merangkul para doktoral muda ini dalam lembaga riset, atau mendirikan perguruan tinggi di Lebak.

“Kembali kepada Pemkab Lebak, para doktoral ini potensi besar untuk memajukan Lebak dengan keilmuannya,” kata Syarif.

(Usep).

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d