PANGKALPINANG – Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyimpan potensi sumber daya alam yang melimpah, khususnya logam timah. Negeri Serumpun Sebalai ini bahkan menjelma menjadi produsen timah terbesar timah tersohor hingga level global.
Aktivitas penambangan timah di Bangka Belitung telah berlangsung berabad-abad silam. Menyadari potensi tambang timah di Babel, Indonesia mengakuisisi perusahaan Belanda agar pertambangan timah dilakukan oleh perusahaan dalam Negeri. Pada 2 Agustus 1976 negara mendirikan PN Timah sebagai perusahaan negara yang bergerak di bidang pertambangan timah.
Seiring dengan perubahan regulasi, penambangan timah di Bangka Belitung tidak hanya dilakukan oleh PT Timah, perusahaan lain mulai bermunculan memanfaatkan sumber daya mineral ini. Termasuk dimulainya keran penambangan rakyat.
PT Timah Tbk yang memiliki wilayah operasional di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau ini tidak hanya sebagai perusahaan pertambangan yang mengoptimalkan potensi sumber daya alam. Namun, juga telah menjadi bagian dari masyarakat, bahkan dapat dikatakan menjadi bagian penting atas terbentuknya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 21 tahun silam.
Tidak hanya focus bekerja memenuhi tugasnya sebagai penghasil pendapatan negara, PT Timah juga tumbuh dan berkembang bersama masyarakat Bangka Belitung, PT Timah Tbk nyata turut mengambil peran dalam pembangunan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Mendorong pengembangan potensi Bangka Belitung melalui berbagai program, menggerakkan ekonomi masyarakat dengan bersinergi dan berkolaborasi.
PT Timah Tbk sebagai representasi negara dalam penambangan timah tidak hanya sekadar menambang, namun juga mengambil peran dalam memajukan ekonomi, pembangunan dan kemajuan daerah ini.
TINS yang melantai di Bursa sejak tahun 1995 ini menujukkan kontribusi nyatanya dalam membangun Negara dan juga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Aktivitas penambangan secara tidak langsung telah memberikan multiplier effect bagi masyarakat. Tak dapat dipungkiri ekonomi Bangka Belitung masih bergantung pada pertimahan, sejak tahun 2016 hingga 2021 sektor pertambangan dan pengolahan timah masih menjadi sektor dominan dalam pembentuk PDRB Babel dengan kisaran presentasi 27-33 persen.
Kehadiran PT Timah Tbk juga mendukung pendapatan negara melalui pajak dan pendapatan negara bukan pajak. Berdasarkan catatan dalam beberapa tahun terakhir kontribusi PT Timah kepada negara pada tahun 2018 sebesar Rp 818 miliar, tahun 2019 Rp 1,2 Triliun, tahun 2020 sebesar Rp 677,9 miliar, dan tahun 2021 hingga quartal 3 mencapai Rp 450 miliar. Jumlah pajak yang disetorkan ini disesuaikan dengan kinerja perusahaan.
Tidak hanya menyokong pendapatan negara, PT Timah Tbk juga menujukkan kehadirannya kepada masyarakat melalui corporate social responsibility (CSR) kepada masyarakat di wilayah operasional perusahaan.
Dalam tiga tahun terakhir penyaluran dana CSR perusahaan terus menujukkan peningkatan, tercatat tahun 2018 CSR yang digelontorkan kepada masyarakat sebesar Rp 54 miliar, tahun 2019 senilai Rp 54 miliar, tahun 2020 sebesar Rp 59 miliar dan tahun 2021 hingga quartal III tahun 2021 sebesar Rp 36 miliar.
Penyaluran CSR yang dilakukan PT Timah Tbk, konkrit dilaksanakan dalam tiga program yakni Kemitraan, Bina Lingkungan, dan Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang diimplementasikan dalam beberapa sektor seperti kesehatan, pendidikan, bantuan sosial kemasyarakatan, pendapatan rill, pembangunan infrastruktur, pembentukan kelembagaan komunitas masyarakat dalam menunjang kemandirian ekonomi, pelestarian alam, sarana ibadah, dan lainnya.
Program CSR yang dijalankan PT Timah Tbk melibatkan masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan, beberapa program yang dijalankan perusahaan diantaranya pembuatan fishing ground hingga penenggelaman yang melibatkan kelompok masyarakat dan nelayan. Budidaya perikanan di lahan bekas tambang, pembangunan jalan dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan potensi desa.
PT Timah Tbk bagian dari masyarakat Bangka Belitung, terus bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk kesejahteraan da kemajuan Bumi Serumpun Sebalai.
Pengelolaan Lingkungan yang Berkelanjutan
Dalam menjalankan bisnis usaha penambangan yang terintegrasi dan menerapkan kaidah penambangan yang baik PT Timah tidak pernah mengabaikan aspek lingkungan. Hal ini sejalan dengan konsep reklamasi dan pasca tambang yang dilakukan perusahaan.
Penambangan yang dilaksanakan di laut dan darat, PT Timah juga melaksanakan pengelolaan lingkungan di darat dan laut. Di darat PT Timah Tbk melakukan reklamasi dalam bentuk penanaman dan reklamasi dalam bentuk lainnya. Tercatat sejak tahun 1992 hingga Oktober 2021 ini telah melakukan reklamasi darat seluas 15.682 hektar yang tesebar di wilayah operasional perusahaan.
Reklamasi darat yang dilakukan PT Timah dilakukan secara terintegarasi seperti di Kampoeng Reklamasi Air Jangkang, dan Kampong Reklamasi Selinsing.
Sedangkan untuk reklamasi laut PT Timah Tbk, PT Timah Tbk sepanjang tahun 2016-2020 menenggelamkan artificial reef dalam bentuk fish shelter sebanyak 3.105 unit, transplantasi karang sebanyak 1.475 unit, sedangkan tahun 2021 PT Timah menenggelamkan 1.920 unit. Penanaman Mangrove sebanyak 34.050 batang, pemantauan kualitas air laut di 225 titik, dan penahan abrasi sepanjang 1.760 meter.
Membangun SDM Lewat Pendidikan
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) PT Timah Tbk menghibahkan asetnya untuk mendukung sarana pendidikan bagi masyarakat. Pada medio 1991-1995 PT Timah Tbk melepaskan dan menyerahkan seluruh sarana pendidikan kepada Pemerintah Daerah yang tersebar di wilayah operasional perusahaan mulai dari jenjang TK, SD, SMP, dan SLTA yang sebelumnya dikelola penuh oleh PT Timah Tbk.
PT Timah Tbk melalui Yayasan Polman Timah Indonesia dengan asistensi dari Politeknik Manufaktur Bandung membentuk Politeknik Manufaktur Timah atau yang dikenal dengan Polman Timah. Lalu pada tahun 2006 Polman Timah bersama Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Bangka (STIPER) dan Sekolah Tinggi Pahlawan 12 (STTP12) bergabung menjadi Universitas Bangka Belitung berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan No.52/D/O/2006. PT Timah Tbk juga menyerahkan aset UBB termasuk Polman Timah kepada Pemerintah Pusat dalam rangka proses status penegerian (PTN) UBB di Maret 2009. Tidak hanya itu, dalam prosesnya perusahaan juga membangun infrastruktur untuk mendukung kelancaran belajar mengajar di Universitas Bangka Belitung.
PT Timah juga menginisiasi membuka program kelas unggulan yang menjadi bagian dari SMAN 1 Pemali di Kabupaten Bangka. Dimana program ini memberikan kesempatan belajar gratis bagi siswa yang kurang beruntung secara ekonomi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA. Kelas unggulan telah menghasilkan 20 angkatan dengan total penerima beasiswa lebih dari 900 siswa.
Komitmen Penanganan Covid-19 dan Sektor Kesehatan
Sebagai tanggungjawab perusahaan dalam bidang kesehatan di setiap wilayah operasional perusahaan dilengkapi dengan fasilitas kesehatan baik Rumah Sakit maupun klinik rawar inap. Dibawah manajemen PT Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT). PT RSBT berorientasi pada sosial menyehatkan masyarakat yang dibuktikan dengan melayani pasien BPJS Kesehatan sekitat 70 persen. Namun, pada Agustus 2020 sebagian besar saham PT RSBT diambil alih oleh IHC sebagai holding Rumah Sakit dibawah naungan BUMN.
Selain itu, saat Pandemi Covid-19, PT Timah Tbk secara konsisten telah hadir membantu pencegahan hingga menangani pandemi Covid-19. Sejak tahun 2020 hingga September 2021 PT Timah Tbk telah menggelontorkan dana untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp 45 miliar yang direalisasikan dalam beberapa bentuk seperti puluhan ribu paket sembako, ratusan ribu lembar masker, belasan ribu botol handsanitizer, 300 unit tedmon dan westafel portable, 8.851 paket APD, menyiapkan empat ruangan negative pressure HVAC System, 64 ruangan NPRG, 1 laboratorium PCR, dan dua ruang operasi khusus PCR, 13 unit ventilator, tiga unit x-ray portable, swab tes dan obat-obatan.
Secara rutin, PT Timah Tbk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui Mobil Sehat PT Timah Tbk yang berkunjung ke berbagai wilayah operasional perusahaan. PT Timah Tbk juga rutin memberikan bantuan biaya pengobatan kepada masyarakat di wilayah operasional perusahaan.
Gerakkan Ekonomi Masyarakat Lewat Pemberdayaan Aset
PT Timah Tbk juga melakukan penguatan ekonomi daerah dengan mendukung investasi dan perluasan entitas ekonomi. Bekerjasama dengan Trans Retail Indonesia PT Timah Tbk menghadirkan Transmart di Pusat Kota Pangkalpinang. Kehadiran Transmart secara tidak langsung memberikan kesempatan bagi UMKM lokal untuk naik kelas masuk ke retail modern. Selain itu, dengan kehadiran Transmart turut membuka lapangan pekerjaan, memberikan multiflier ekonomi masyarakat.
PT Timah Tbk juga menyulap kawasan heritage bekas rumah keresidenan dengan membangun TINS Gallery yang kini menjadi salah satu destinasi wisata baru di Kota Pangkalpinang. Tins Gallery menjadi etalase dalam memasarkan produk UMKM Bangka Belitung, menjadi landmark bagi kota Pangkalpinang, menjadi point of meeting yang representative dan modern, serta menjadi destinasi wisata seni,budaya dan sejarah Bangka.
PT Timah Tbk bahkan menghadirkan dua Museum Timah Indonesia di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yakni Museum Timah Indonesia di Pangkalpinang dan Museum Timah Indonesia Muntok.
Bangun Konektivitas Warga Lewat Infrstruktur
Konektivitas dan akses menjadi hal yang penting dalam membangun ekonomi masyarakat. PT Timah Tbk membuka jalan bagi masyarakat di Pengkalen Batu, Kabupaten Bangka Selatan untuk menuju ke pemukiman warga. Dimana sebelumnya masyarakat tidak memiliki akses darat untuk menuju Desa terdekat.
Selain itu, PT Timah Tbk juga membangun Jalan Usaha Tani di Desa Limbung, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat untuk memudahkan akses masyarakat dalam menjangkau kawasan perkebunan dan menjadi jalan penghubung antar desa.