MAKASSAR – Rencana penghapusan bahan bakar minyak atau BBM jenis Premiun pada Januari 2022 mendapat penolakan dari sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM). Mereka melalukan aksi unjuk rasa di pertigaan Hertasning – A.P Pettarani, Kota Makassar. Senin, (27/9/2021).
Massa aksi unjuk rasa membentangkan spanduk bertuliskan tolak penghapusan BBM premium, pemerintah harus penuhi kebutuhan BBM premium untuk masyarakat. Terlihat mereka berorasi dan membakar ban bekas di tengah jalan.
Mereka juga menahan beberapa mobil truk untuk dijadikan sebagai panggung orasi, sehingga mengakibat kemacetan yang panjang.
Banggulung selaku jenderal lapangan, mengatakan bahwa penghapusan bahan bakar minyak jenis premium ditengah kondisi pandemi yang tak kunjung pasti kapan akan berakhir bukanlah solusi ideal, apalagi kondisi perekenomian Indonesia yang ambruk dampak dari pandemi covid-19.
“Harusnya pemerintah lebih mengkaji lebih dalam lagi dengan wacana penghapusan agar tidak menjadi beban untuk rakyat, karena kita ketahui bersama bahwa penggunaan BBM jenis premium masih menjadi pilihan bagi rakyat Indonesia. Pemerintah juga harus memikirkan kondisi perekonomian rakyat”, tegas Banggulung dalam orasinya.
Muhammad Aswan selaku Panglima Besar Komando Pusat GAM juga menegaskan, “kami bukan anti BBM yang ramah lingkungan tapi pemerintah harus memperhatikan daya beli masyarakat dan kondisi perekonomian yang merosot akibat pandemi covid-19”.
“Kita ketahui bersama bahwa wacana penghapusan BBM jenis premium merujuk pada peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 Tahun 2017 terkait program langit birunya. Saya minta pemerintah mencari solusi yang lebih elegan agar tujuan menjaga kelestarian lingkungan hidup dapat tercapai tapi beban hidup masyarakat juga tidak bertambah”, tegas Aswan, Panglima Besar GAM.