TAKALAR, SEKILAS INDONESIA.com – Dinas Pariwisata Kabupaten Takalar menyelenggarakan Lokakarya
Pelaksanaan Event promosi pariwisata daerah kabupaten Takalar yang dibuka langsung oleh Sekretaris daerah (Sekda) kabupaten Takalar Drs. Arsyad, MM yang berlangsung di Hotel Grand Kalampa, Kecamatan Pattalassang, Kamis (20/12/2018).
Kegiatan workshop ini mengumpulkan masyarakat sebagai pelaku wisata, dan juga pihak yang terkait untuk berdiskusi tentang pengembngan sektor pariwisata yang ada di Takalar.
Diharapkan dari kegiatan ini para pelaku wisata dapat saling bersinergi, sehingga pariwisata di kabupaten berjuluk “Butta Panrannuangku” bisa semakin bermanfaat untuk masyarakat sekitar, dan juga berkembang sesuai yang diharapkan bersama.
Lokakarya yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Takalar ini dihadiri oleh Perwakilan BPC PHRI Sulsel Kwandi Salim, Kepala BPO Asita Sulsel Sebastian Basty, pihak dari Perbankan dengan menghadirkan pemateri budayawan Prof. Dr. H Aminuddin Salle.
Sekda Takalar H. Arsyad menjelaskan bahwa kehadiran perbankan dalam lokakarya ini sebagai tindaklanjut MoU Bank Indonesia dengaab seluruh Pemda se-Sulsel. Oleh karena pada dasarnya Bank Indonesia melalui Lembaga perbankan sangat menginginian perkembangan sektor pariwsata menjadi sektor unggulan, sehingga pemerintah daerah merespon keinginan tersebut.
Kedepan, pemerintah daerah menargetkan mampu mengembangkan sektor pariwisata pantai, melihat potensi garis pantai kabupaten Takalar yang terpanjang di Sulsel.
“Kita memiliki garis pantai terpanjang di Sulawesi, inilah yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Apalagi lokasi Takalar yang dekat dengan Makassar yang menguntungkan lagi karena untuk kita dengan adanya reklamasi, maka view sunset ini yang hilang di Makassar.
Inilah yang menjadi potensi bagi kabupaten Takalar. Semoga hasil dari lokakarya ini bisa merumuskan program dan kegiatan yang tersambung dengan peluang wisata yang dapat mendukung peluang ekonomi Takalar,” Jelas H. Arsyad.
Iklim usaha yang kondusif menjadi salah satu misi pemerintah Takalar untuk menarik investor masuk ke kabupaten Takalar. Mengingat pada tahun-tahun yang lalu, banyak pengusaha yang berpikir masuk mengarahkan modal ke daerah karena tidak ada kepastian.
“Semoga saja di era pemerintah baru ini kita sudah membuka peluang usaha. Sehingga kedepan kabupaten Takalar salau satu yang harus unggulan dimunculkan adalah perubahan sektor pariwisata,” Tambah H. Arsyad.
Lokakarya ini sendiri terselenggara dari hasil kerjasama antara BPC PHRI Takalar sebagai wujud kemitraan strategis antara Pemda dan pelaku pariwisata, dan Pendukung pariwisata lainnya.
“Ini juga untuk mendongkrak kinerja Dinas Pariwisata untuk meningkatkan pariwisata Takalar,” jelas Kadis Pariwisata Drs. Irwan Yunus.(*)
Editor : Ady