PRINGSEWU – Ikan Koi berpeluang menjadi komoditas unggulan Kabupaten Pringsewu. Hal tersebut seiring dengan mulai banyaknya pembudidaya ikan hias ini di Bumi Jejama Secancanan.
Setelah beberapa waktu lalu meninjau 481 Koi Farm di Karangkumbang, Margakaya, kali ini giliran sejumlah petani budidaya ikan Koi di Kecamatan Pagelaran yang dikunjungi oleh Wakil Bupati Pringsewu Dr.Fauzi.
Wabup Pringsewu didampingi Kabid Perikanan Budidaya dan Tangkap Dinas Perikanan setempat Hijrah Amin dan Koordinator Program Kotaku M.Ridwan berharap Dinas Perikanan Pringsewu dapat memberikan penyuluhan dan pembinaan serta pendampingan kepada para petani budidaya ikan Koi. Begitupun dengan BDC Pringsewu agar turut berperan aktif dalam rangka membantu pemasaran. “Pemerintah Kabupaten Pringsewu terus mendorong pengembangan usaha pembudidayaan ikan Koi ini, sekaligus mendorong dan memfasilitasi dibentuknya paguyuban atau komunitas ikan Koi di Kabupaten Pringsewu”, ujarnya, Senin (26/7/21).
Menurutnya, jika sudah ada organisasi yang menaungi para petani pembudidaya dan penghobi ikan Koi, kata Fauzi, tentunya akan lebih mudah bagi pemerintah daerah untuk melakukan pembinaan, diantaranya untuk mendapatkan program bantuan dari kementerian terkait. “Termasuk nantinya untuk mengadakan kontes atau membuka pasar ikan hias, khususnya jenis Koi” katanya.
Adit, salah satu petani budidaya ikan Koi di Pekon Sidodadi mengatakan budidaya ikan Koi dilakoninya sebagai selingan budidaya ikan lele miliknya. “Hasilnya cukup menjanjikan,” katanya.
Di Sidodadi sendiri, kata lulusan SUPM Kotaagung ini, terdapat lima orang petani pembudidaya ikan Koi. Produksi ikan Koi miliknya selama ini banyak dipasok untuk memenuhi kios-kios yang ada di Kota Bandar Lampung. “Untuk pasokan ke luar provinsi, saat ini salah satu yang menjadi kendala adalah sulitnya mendapatkan oksigen, dimana kebutuhan oksigen ini merupakan sarana yang sangat vital untuk mengirimkan ikan ke daerah yang jauh”, ujarnya.
Petani pembudidaya lainnya adalah Hendi dan Fitri, yang dijumpai oleh orang nomor dua di Kabupaten Pringsewu ini di lokasi pembudidayaan ikan Koi miliknya di bilangan Gumukrajin. Dalam membudidayakan ikan Koi, ia menggunakan sistem tumpang sari dengan jenis ikan Mas.
Ia mengaku mengirimkan ikan Koi hingga ke luar Provinsi Lampung, diantaranya ke Bandung, Jawa Barat. “Untuk harga satu ekor ikan Koi bervariasi tergantung dari jenis dan ukuran. Di sini ada juga yang berharga Rp 5 juta per-ekor, dimana untuk jenis ikan Koi ini dilengkapi dengan sertifikat”, ungkapnya. ( Wan)