TAKALAR-Kammisi seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) warga Dusun Pandala, Desa Laikang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar terkesan luput dari perhatian pemerintah.
Sebab, Kammisi tinggal bersama 10 orang anak disebuah gubuk yang Tak Layak Huni yang terletak didalam kebun dengan menggunakan lampu minyak tanah sebagai alat penerangan.
“Saya bekerja sebagai buruh harian membantu suami untuk menafkai delapan orang anak dimana dua orang diantara mereka sudah berkeluarga. Pendapat kadang hanya 9000 rupiah saja perhari dari hasil itulah saya gunakan untuk membeli beras dan ikan untuk anak-anakku, ucap Kammisi, Selasa (05/01/2021).
Suami saya hanya petani kebun yang pendapatannya tidak menentu dan butuh waktu beberapa bulan menunggu hasil panen.
Lebih lanjut lagi iya katakan selama kurang lebih 20 Tahun saya tinggal disini namun baru kemari ada bantuan dari pemerintah setempat berupa beras, itupun terkadang tidak dapat. Terkadang kalau anak saya lagi sakit hanya bisa merawatnya dirumah.Karna untuk berobat, itu membutuhkan biaya sebab tidak ada kartu jaminan kesehatan sama sekali.
Bahkan anak saya terancam putus sekolah lantaran takut kesekolah karena banyak teman-temannya yang pukul disekolah dan mengejek mereka sehingga dia memutuskan untuk tinggal dirumah saja. Sedihnya Kammisi.
(Muh Aras)