Daerah

Harga Si Melon Capai Rp 30.000, Dikeluhkan warga Desa Sukawaris Kecamatan Cikesik

×

Harga Si Melon Capai Rp 30.000, Dikeluhkan warga Desa Sukawaris Kecamatan Cikesik

Sebarkan artikel ini

PANDEGLANG – Kelangkaan dan kenaikan harga begitu fantastis pada gas elpiji tabung ukuran 3 Kg hingga menembus angka sebesar Rp.30.000 pertabung terjadi di lingkungan masyarakat Desa Sukawaris Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang, Minggu (18/11/2020).

Hasil penelusuran awak media, penyebab kelangkaan terjadi diduga akibat nakalnya agen dan pangkalan dalam pendistribusian atau penyaluran yang tidak sesuai kuota kebutuhan masyarakat di setiap wilayah.

Click Here

Selain itu, dugaan tingginya harga juga disebabkan oleh oknum pemilik pangkalan yang terus bermain harga dengan tidak mengindahkan harga yang telah ditetapkan pemerintah atau pihak berwenang.

Seperti yang dikatakan seorang pengecer tabung gas elpiji 3 Kg warga Desa Sukawaris berinisial AT kepada awak media membenarkan, terjadi kelangkaan tabung gas 3 Kg di Desa Sukawaris. Namun dirinya tidak tau persis soal penyebabnya. Yang diketahui dirinya hanya sebatas tingginya harga pembelian dari pangkalan kepada pengecer.

“Soal penyebab kelangkaan saya tidak tahu apa penyebabnya, tapi mungkin saja akibat kuota penyaluran yang tidak sesuai. Namun jika tingginya harga jelas diakui, sekarang aja dan dari dulu harga tabung 3 Kg disini dijual seharga Rp.30.000 per tabung ke masyarakat. Kenapa demikian karena kami pengecer beli dari pangkalan pertabungnya dikisaran harga Rp.25.000 hingga Rp.26.000,” jelas AT

Ditanya darimana asal tabung gas elpiji 3 kg itu dibelinya ? AT mengaku dirinya membeli dari pangkalan milik agen Fajar Sidik.

“Katanya sih pangkalan itu dari Agen Fajar Sidik, seperti yang tertera di segelnya tertulis nama Fajar Sidik,” terang AT.

AT, berharap di Desa Sukawaris kedepannya tidak ada lagi kelangkaan untuk distribusi tabung gas ini, dan penyalurannya sesuai kuota kebutuhan masyarakat desa yang ada.

“Tentunya harga juga dari pangkalan janganlah sampe Rp.25.000 hingga Rp.26.000, kan dampaknya kepada masyarakat yang membutuhkan harus beli dari pengecer hingga Rp.30.000. Kalau kami jual sesuai harga dari pangkalan itu, lalu untungnya kami dari mana Pak,” ungkap AT kepada awak media

Hingga berita ini diturunkan, awak media belum dapat mengkonfirmasi pihak pangkalan maupun Agen, karena ketika awak media menemui pangkalan di lokasi pemilik pangkalan sedang tidak berada di tempat sementara pihak Agen Fajar Sidik pun sama belum bisa dihubungi.

Reporter : Andi / tim

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d