MUNA – Menyikapi dinamika politik pada Pemilihan Kelapa Daerah (Pilkada) Muna akhir – akhir ini, terlihat semakin tingginya eskalasi politik pada kontestasi kali ini. Hal ini dapat dirasakan dalam situasi kebatinan masyarakat Muna secara keseluruhan.
Pilkada Muna mestinya dimaknai sebagai hajatan umum rakyat Muna
ini adalah pesta rakyat Muna. Rakyat Muna harus menyambutnya dengan penuh sukacita. Bukan dengan ketegangan tensi tinggi, apalagi aksi anarkisme dan politik intimidasi ikut mewarnai pesta rakyat ini.
Tokoh Pemuda Kecamatan Watopute Sumitro Sarta mengatakan Apapun alasannya kekerasan, anarkisme serta intimidasi tidak pernah dibenarkan dalam sebuah pesta demokrasi.kita ini bernegara hukum bukan negara “semau gue”.
“Apa lagi bicara soal Muna, masyarakat Muna adalah masyarakat yang berbudaya, masyarakat yang selalu berpegang teguh pada nilai-nilai luhur warisan masa lalu karena kita ‘Mieno Wuna’ adalah masyarakat yang beradab,” tandas Bang Itong sapaan sehari – harinya.
Hal ini terkait dengan perilaku relawan simpatisan pasangan Rajiun – Lapili (RAPI) yang melakukan penyerangan terhadap posko pemenangan pasangan Rusman – Bachrun (TERBAIK) di Desa Labaha, Kecamatan Watopute kamis 12 November 2020 pukul 18:30 wita
“Aksi penyerangan dilakukan oleh rombongan arak – arakan pasangan RAPI setelah pulang dari kampanye yang membuat miris adalah aksi pelemparan rumah warga dengan batu yang dilakukan sekelompok orang dengan memegang senjata tajam, bahkan bensin eceran jualan warga juga ikut raib,” imbuhnya.
ini jelas perilaku bar – bar yang tidak boleh disuguhkan dalam sebuah kontestasi Pilkada Muna.Sesuatu yang memalukan dengan alasan apapun apalagi itu dilakukan tanpa alasan.
“Mieno wuna”adalah masyarakat berbudaya dan beradab. sejak leluhur kita, disetiap sukses kepemimpinan Muna kita sudah diwarisi dengan sebuah peradaban yang demokratis. Jangan kemudian kita di generasi sekarang ikut bagian dalam mendistorsi peradaban Muna warisan leluhur,” tegasnya.
Bang Itong menghimbau, kepada seluruh relawan dan simpatisan pasangan TEBAIK agar senantiasa menjaga kekompakan,tetap tenang, waspada serta terus bangkitkan semangat kemenangan menuju tanggal 9 Desember 2020.
“Kita tunjukkan bahwa kitalah yang beradab, kita ajarkan pada mereka, mungkin mereka belum paham. Bumi sowite harus diselamatkan dari mereka yang Gandrung dengan kekerasan, keserakahan dan kesombongan. karena itu adalah sesuatu yang fasik dan sangat dibenci oleh keimanan manapun,” tutupnya. Jumat, (13/11/2020).
Reporter : Al (69)