LEBAK – DPC KWRI Lebak, Provinsi Banten, siap bekerjasama dan bersinergi dengan Dinas Pariwisata Lebak, Provinsi Banten, dalam promosi pengembangan potensi wisata di daerah ini.
Hal tersebut mengemuka dalam dialog antara pengurus DPC KWRI Lebak dan DPD KWRI Provinsi Banten, dengan Kepala Dinas Pariwisata Lebak, di Rangkasbitung, Senin (12/10/2020).
Pengurus DPC KWRI Lebak yang hadir terdiri dari; Ketua DPC KWRI Lebak, Maman Supratman didampingi Sekretaris, Maman Wahyudin, dan Divisi Pengembangan Usaha, Ikhwan Dimas Permana. Sementara dari unsur DPD KWRI Banten, Ketua H. Edy Murpik dan Wakil Bendahara, Vina Dwi Rosdianita. acara silaturahim yang mendadak dengan tetap mengikuti SOP Covid-19.
Kadis Pariwisata Kabupaten Lebak, Imam R, menyampaikan apresiasi atas kunjungan pengurus DPD dan DPC KWRI Banten, dalam membangun sinergitas dan kerjasama pengembangan dan promosi sektor pariwisata di Kabupaten Lebak.
Menurut Imam, pembangunan sektor pariwisata merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Kabupaten Lebak di bawah kepemimpinan Bupati, Hj. Iti Octavia Jayabaya. Sampai tahun 2020 program unggulan Pemkab. Lebak, adalah pemerataan pembangunan infrastruktur. Dan di tahun 2021, sektor pariwisata menjadi prioritas unggulan di Kabupaten Lebak.
“Alhamdulillah, infrastruktur terutama jalan yang menghubungkan akses antar kecamatan dengan jalan utama Kabupaten dan Provinsi sudah terbangun dengan baik,” kata Imam.
Dijelaskan Imam, Kabupaten Lebak memiliki 219 titik destinasi wisata yang bisa dikembangkan dan dipastikan mampu mendongkrak pendapatan masyarakat dan daerah. Gaung dari program unggulan sektor pariwisata ini, sudah sampai ditingkat desa.
Kabupaten Lebak, memiliki potensi sumber daya alam yang indah, memiliki kearifan budaya lokal atau adat yang tak lekang oleh pengaruh zaman yaitu kearifan kehidupan warga suku Kanekes atau yang lebih dikenal dengan sebutan Baduy. Lebak juga memiliki potensi wisata bahari sepanjang 57 KM dari Muara Binuangeun – Sawarna, daerah perbatasan dengan Cisolok, Sukabumi. Lebak, juga punya cerita dengan kisah Saija dan Adinda, yang ditulis Max Havelaar dalam buku Lelang Dagang Kopi yang mendunia.
Kabupaten Lebak memiliki areal pertanian dan pesawahan yang bisa dijadikan sebagai daerah ekowisata (ekoturisme) yaitu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan.
Untuk bisa laju percepatan dalam itu, kata Imam, diperlukan kerjasama semua pihak; masyarakat, pelaku usaha wisata, jasa transfortasi, pengusaha hotel dan rumah makan, pelaku seni, dan pelaku kerajinan tangan atau produknya para UMKM.
“Kita sudah mencoba degan membangun komunitas yang bergerak di sektor pariwisata, bekerjasama dengan agen travel. Dan hari ini kita bekerjasama dengan para wartawan yang tergabung dalam wadah KWRI untuk secra bersama membangun sektor pariwisata,” kata Imam.
Ketua DPD KWRI Provinsi Banten, H.Edy Murpik, dalam forum silaturahmi tersebut menyampaikan dan menyatakan siap bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Lebak, untuk melakukan promosi sektor pariwisata sesuai dengan tugas dan fungsi jurnalis melalui media massa yang tergabung dalam KWRI.
Reporter : Indra.