LEBAK – Adanya informasi kajian tim peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) terkait gempa berpotensi tsunami 20 meter di pantai selatan pulau Jawa. Ugi Ismawan, Ketua Umum Keluarga Pemuda Pemudi Binuangeun, meminta agar pemerintah dalam hal ini BPBD Lebak agar segera membenahi fasilitas gedung shelter yang berlokasi di Kampung Binuangeun, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Banten.
Pasalnya, kondisi gedung yang memiliki kapasitas tampung sebanyak 6.000 orang dengan tiga tingkat tersebut, sangat tidak terurus. Terlihat banyak coretan memenuhi dinding shelter. Lantainya pun kotor dan banyak sampah, beberapa kabel terlihat putus dan patah, pecahan kaca berserakan hingga kotoran.
“Fasilitas berupa instalasi listrik tenaga surya, sirine, lampu hingga mesin air rusak dan hilang di karenakan tidak terawat.
Karena Peran shelter begitu penting untuk menjadi tempat evakuasi masyarakat saat bencana terjadi,” terang Ugi Ismawan, Jum’at, (02/10/2020).
“Intinya tidak ada penerangan, sirine sudah tidak ada. Toilet pun tak terawat. Sanyo ga ada dan pintu pada ancur semua,” imbuhnya.
Tak hanya itu, lanjut Ugi, Desa Muara Binuangeun merupakan area yang sangat dekat dengan pantai, tentunya dengan adanya informasi riset, tak ayal banyak warga yang merasa panik.
“Hal ini juga perlu menjadi perhatian pemerintah, bagaimana bisa hadir ditengah tengah mereka (masyarakat), untuk memberikan ketenangan dan kenyamanan, serta pemahaman yang lebih rutin terkait penyelamatan bencana terutama gempa dan tsunami,” pungkasnya.
Reporter : Usep