MAKASSAR– Polda Sulawesi Selatan menangkap 12 nelayan dan mahasiswa akibat diduga merusak kapal pengerukan pasir untuk proyek Makassar New Port, Sabtu (12/9/2020).
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol. Ibrahim Tompo menjelaskan bahwa masyarakat mesti mengetahui kronologis aksi pengrusakan tersebut.
Oknum perusak melakukan pelemparan bom molotov terhadap kapal Queen Off Netherland. Hal tersebut diduga karena tindakan provokasi oleh pihak tertentu.
Kronologis kejadian
Pada pukul 06.00 hingga 07.00 Wita, kapal berangkat dari Makassar New Port menuju titik lokasi quarry di Takacopong, Takalar. Sekitar 2 jam kemudian tepatnya pada pukul. 09.00 Wita, berdatangan kelompok nelayan dan aktivis Walhi meminta untuk menghentikan kegiatan dengan melempari batu dan bom molotov serta pemutusan kabel listrik peneumatic kapal. Hal tersebut mengakibatkan kebakaran dan macetnya pengerukan.
Kemudian pukul 09.30 Wita, tim tactical boat dan intel mendapat informasi dari pihak kapal, bernama Syahbandar Yanto. Ia menginformasikan sekitar 20 katinting dan 3 perahu jolloro melakukan tindakan anarkis terhadap kapal Queen.
Menindaklanjuti laporan tersebut, tim intel dan taktikal polairud segera menuju ke lokasi pengerukan (11 mil barat daya dari Pulau Kodingareng). Setibanya mereka melihat secara langsung perusakan terhadap kapal Queens of Netherlands. Tim intel dan taktikal polairud segera mengamankan beberepa orang yang diduga menjadi provokator aksi demonstrasi tersebut.
Pihak polairud mengamankan 12 orang diantaranya mahasiswa dan nelayan untuk dilakukan pemeriksaan.
“Kami berharap agar masyarakat jangan terprovokasi oleh upaya-upaya orang tertentu yang akhirnya menimbulkan efek kamtibmas dan hukum”,ujar Kabid Humas Polda Sulsel.