Daerah

Bupati Zaiful Bokhari Jadi Narasumber di Acara Talk Show Ultah Ke-64 Harian Lampung Post

×

Bupati Zaiful Bokhari Jadi Narasumber di Acara Talk Show Ultah Ke-64 Harian Lampung Post

Sebarkan artikel ini

BANDAR LAMPUNG-Bupati Lampung Timur Zaiful Bokhari Menjadi Narasumber dalam acara Talk Show Hari Ulang Tahun ke-46 Harian Lampung Post dengan tema Membangun Daerah dengan Pendekatan Budaya, Sabtu (15/8/2020).

Pada acara yang dilaksanakan di Kantor Harian Umum Lampung Post di Bandar Lampung itu, Zaiful didampingi oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Puji Riyanto Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Lampung Timur, Heri Alpasa.

Click Here

Dalam kesempatan tersebut Bupati Zaiful menjelaskan tentang bagaimana membangun Lampung Timur melalui aspek kebudayaan.

“kita ketahui bahwa di Lampung Timur ini terdiri dari 264 Desa 24 Kecamatan. Jadi beberapa hal yang kami lakukan diantaranya Nemui Nyimah yang diadakan seminggu sekali. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menampung aspirasi masyarakat tentang isu yang beredar”.

“kami juga ada yang namanya Manjau Dini, kurang lebbih sama dengan Nemui Nyimah namun diadakan pada malam hari. Pendekatan melalui aspek kebudayaan sangat perlu dilakukan mengingat Lampung Timur memiliki aneka ragam suku dan etnis”.

Lebih lanjut Bang Ipul menerangkan tentang pentingnya melakukan pembangunna melalui pendekatan kebudayaan ini.

“Pendekatan melalui aspek kebudayaan ini perlu kita lakukan karna untuk menyatukan aspirasi yang berbeda antara seluruh elemen yang ada, ini adalah cara bagaimana kita merangkul, merekatkan masyarakat yang berasal dari berbagai suku . Kalau sudah bersatu kita akan mudah untuk mencapai apa yang menjadi tujuan kita bersama”.

“Seperti apa yang kita hadapi sekarang yaitu Covid-19. Seluruh elemen masyarakat baik itu dari tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, bergandengan tangan dan saling bahu membahu dimana kami lakukan penyemprotan disetiap desa dan juga kami lakukan pengawasan secara ketat, kalau ada tamu yang datang kami akan lakukan pengamatan dengan serius”.

Menutup sesi wawancara lelaki berkacamata itu kembali menekankan bahwa “Pendekatan budaya perlu dilakukan untuk merekatkan perbedaan yang ada dimasyarakat, menciptakan keamanan dan ketertiban, sehingga berujung pada kesejahteraan masyarakat.”

(Asril)

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d