TAKALAR, SEKILASINDO.ID — Bupati Takalar H. Syamsari, S.Pt.,MM secara mengejutkan di tengah pandemi Virus Corona atau (Covid-19) mengganti pucuk pimpinan Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar.
Bupati Takalar H. Syamsari menunjuk Gazali Machmud sebagai pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar yang baru menggantikan dr. Rahmawati terhitung Jumat (10/7/2020) kemarin.
Kepada Sekilasi Indonesia. Gazali Machmud yang juga selaku Kepala badan Keuangan Daerah Takalar itu saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.
Gazali mengatakan, pergantian pimpinan dinas Kesehatan itu berganti lantaran masa tugas dr Rahmawati sebagai Plt Kadis Kesehatan sudah berakhir dalam enam bulan ini. “Iye (benar) karena dr Rahma sudah habis masa Plt-nya,” kata Gazali.
Untuk diketahui. dr Rahmawati menjabat sebagai Plt Kadis Kesehatan Takalar selama enam bulan sejak 7 Januari 2020 lalu. Dimana dirinya ditunjuk oleh Bupati Takalar melalui SPPT Bupati Takalar nomor 821/04/BKPSDM-MTS/I/2020.
Selama enam bulan ini, dr Rahmawati bertugas menangani Covid-19 sebagai Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Takalar.
Dengan pergantian itu, mantan Direktur RSUD H Padjonga Daeng Ngalle itu kembali menjalankan jabatannya sebagai Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar. “Masa Plt-nya tiga bulan, dan sudah diperpanjang lagi tiga bulan. Berakhir 6 Juli 2020,” terangnya.
Sejauh ini Kabupaten Takalar masih berstatus zona merah penyebaran Virus Corona. Hingga Minggu (12/7/2020) malam, total pasien yang dinyatakan positif Corona berjumlah 127 kasus di Kabupaten Takalar dan menunjukkan angka melandai.
Jumlah pasien positif Corona itu bertambah 18 kasus dibanding 24 jam sebelumnya. Dari 127 kasus tersebut, 8 pasien menjalani perawatan di rumah sakit. 70 pasien menjalani isolasi, 48 pasien berhasil sembuh, serta satu pasien telah meninggal dunia.
Data dihimpun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar per pukul 16:00 Wita, Minggu (12/7/2020) sore. Kemudian untuk pasien dalam pengawasan (PDP) jumlahnya mencapai 37 pasien di Kabupaten Takalar.
3 diantaranya telah meninggal dunia. 34 pasien dinyatakan sembuh. Sementara orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 59 orang.55 selesai pemantauan, 4 masih dalam pemantauan.