TAKALAR – Ratusan orang yang mengatas namakan Aliansi Masyarakat Kalukuang Tolak Tambang, menggelar aksi unjuk rasa di Polres Takalar dan DPRD Takalar, Kamis (28/05/2020).
Bersama dengan mahasiswa Takalar, sekitar 300 masyarakat Desa Kalukuang mendatangi gedung DPRD Takalar, mengadukan keberadaan tambang yang berada di Desa Kalukuang Kec.Galesong.
Menurut Korlap Aksi, Sainuddin Dg Jiwa, aksi yang mereka lakukan akibat keresahan warga terkait keberadaan tambang tersebut. Selain merusak lahan perkebunan dan pertanian, mengancam ketersedian air tanah, juga merusak saluran air dan jalan tani.
Massa aksi diterima oleh anggota DPRD Kab.Takalar. Pada kesempatan itu, DPRD takalar berjanji akan membentuk tim yang beranggotakan DPRD, dinas Lingkungan Hidup dan Pemerintah Kabupaten Takalar, untuk selanjutnya meninjau lokasi dalam waktu dekat ini.
Sebelumnya, massa juga mendatangi Polres Takalar mengenai pemanggilan laporan dari Haminja Dg Naba tentang laporan penutupan yang melaporkan warga Kalukuang yakni, Daeng Siriwa,nambung,malik yg dilaporkan oleh pihak penambang
Daeng Lewa mengatakan bahwa, “Penutupan jalan oleh masyarakat Kalukuang dengan alasan menutup jalanan hanya mobil truk yang ditahan karena alat tambang masih ada dalam lokasi tambang. dan pabila alat sudah keluar maka jalanan itu kami buka kembali,” ungkapnya
Ia pun mengatakan bahwa, “Kenapa kita yang dirugikan, kenapa masyarakat yang dilaporkan,” tutup Daeng Lewa.
Reporter : Suherman, S.Pd.