MUNA-Kegaduhan penanganan penyebaran Virus Corona (Covid-19) menjadi sorotan publik. Transparansi dan kurangnya tindakan pemerintah soal penanganan disebut sebagai faktor utama khususnya di Kelurahan Dana Kecamatan Watopute Kabupaten Muna.
Kurangnya tindakan Pemerintah tersebut membuat Mahasiswa dan Pemuda berinisatif melakukan aksi peduli dengan membagikan masker kepada warga.
Ketua Forum Mahasiswa Kelurahan Dana, Asrudin mengatakan bahwa aksi peduli membagikan masker ini merupakan bagian dari niat tulus serta menunjukkan kepada orang yang menilai dan memandang Mahasiswa itu kerjanya memberikan kritik tetapi tidak ada solusi dan kepeduliaannya melakukan pencegahan covid-19.
“Ini adalah inisitif kami dari Mahasiswa dan pemuda Kelurahan Dana. Kepedulian kami melalui membagikan masker kepada warga untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona dan menunjukkan kepada orang-orang jika kami punya niatan dan memiliki kepedulian kepada warga dalam melakukan pencegahan. Untuk itu saya berharap kepada pemerintah kelurahan Dana dan puskesmas agar bertindak cepat dan serius melakukan pencegahan covid-19,” ujar, Asrudin, Rabu (15/04/2020).
Ditempat yang sama, Mahasiswa Dana sekaligus Sahabat Bumi Literasi Sultra, Adyil Lagie mengungkapkan bahwa aksi peduli cegah covid-19 tersebut merupakan niat tulus dan kepedulian Mahasiswa guna memutus mata rantai Pandemi Covid-19 di Muna khususnya di Kelurahan Dana.
“Dari kegiatan ini, kami tidak mencari muka ataupun mengviralkan pribadi kamu. Tegasnya adalah kami benar-benar peduli menjadi bagian dari barisan depan dalam pencegahan Pandemi Covid-19,” ungkapnya.
“Saya berharap pihak pemerintah lebih memantapkan posisi mereka sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19 dan dapat menjadi mitra kami,”ucapnya.
Sekertaris Bidang Kesejahteraan Manusia BEM UHO, La Ode Salim menyampaikan bahwa melihat situasi dan kinerja Puskesmas Dana yang masih minim akan pencegahan Covid-19. “Untuk itu saatnya Mahasiswa dan pemuda bergerak bersama-sama melakukan aksi peduli cegah covid-19 dengan membagikan masker kepada warga. Ini adalah inisatif, kreatifitas dan inovasi kami dalan memutus mata rantai covid-19. Marilah kita bersama-sama melawan virus mematikan ini,” tuturnya.
Wakil Ketua DPM Fakultas Hukum UHO, Iwan mengatakan bahwa Mahasiswa dan pemuda mengelar aksi peduli cegah Covid-19 dengan membagikan masker merupakan aksi kepeduliaan sekaligus bagian salah satu cara mencegah penularan Covid-19.
“Mengapa kami mengelar aksi peduli cegah Covid-19 ini, karena kami anggap pemerintah dan puskesmas sangat lambat dan tidal sigap dalam melakukan pencegahan Covid-19 agar warga tidak terjangkit atau tertular virus yang mematikan ini. Ditambah ada berita terbaru jika jumlah pasien di Muna bertambah dan meningkat yakni 18 orang. Jadi saya berharap kepada pemerintah dan puskesmas pro aktif, bila perlu kita kerja sama melakukan pencegahan Covid-19,” jelasnya.
Sementara itu, Mahasiswa UNIMA, Yadi menyampaikan bahwa aksi peduli cegah Covid-19 merupakan bagian dari kewajiban Mahasiswa sebagai pengabdi masyarakat. “Mahasiswa adalah pengabdi masyarakat. Jadi kami ingin menunjukkan jika Mahasiswa Kelurahan Dana itu sangat peduli. Bukan hanya mengkritik kinerja pemerintah tapi kami punya kepedulian kepada warga dalam memutus mata rantai corona ini. Oya, kritik itu perlu,” terangnya.
Mahasiswa Stikes Mandala Waluya Kendari, Junanteng mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama bersatu melawan dan melakukan pencegahan terhadap Covid-19. “Aksi cegah Covid-19 kami adalah jiwa kepedulian dan memutus mata rantai Covid-19. Jadi, marilah kita sama-sama bersatu melawan virus corona ini, ya simpel saja dulu denga pakai masker dulu. Saya berharap pemerintah segera bertindak,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu warga Kelurahan Dana, La Tami mengatakan serta menyampaikan bahwa dirinya sangat bangga dan terbantu atas aksi cegah Covid-19 yang dilakukan oleh Mahasiswa dan pemuda. “Ini baru, mantap…, jujur saya bangga dan salut dengan tindakan mereka. Ini sangat membantu warga. Hanya Mahasiswa yang bagikan masker, tidak ada dari Kelurahan dan Desa. Kalau obat dan cairan itu ada, tapi kami menyemprot sendiri,” tuturnya.
Reporter: Sacriel