MUNA-Permasalahan Covid-19 (CoronaVirus) di Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara, kini menjadi masalah serius dan menjadi bomerang bagi masyarakat Muna dan kalangan Mahasiswa.
Berdasarkan berita yang diungkapkan oleh dr. Wahid disalah satu media online PenaSultra.Id, bahwa Kabupaten Muna dari hasil pemeriksaan 12 orang, dua Orang Tanpa Gejala (OTG) satu diantaranya dinyatakan positif, enam orang Pasien Dalam Pangawasan (PDP) dua dinyatakan positif dan empat Orang Dalam Pantauan (ODP), dua orang dinyatakan positif.
Adanya lima orang warga Muna dinyatakan positif Corona membuat Mahasiswa Universitas Halu Oleo dan Universitas Manado asal Kecamatan Watopute angkat bicara dan mengkritis Pemda Muna yang tidak serius dan tidak cepat mengatasi penyebaran virus corona di wilayah Muna.
Hal ini disampaikan oleh wakil ketua DPM Fakultas Hukum UHO, Iwan kepada Media SekilasIndonesia.Id
“Ada lima orang yang dinyatakan positif Corona sekarang di Muna. Kok bisa, dimana kinerja Pemda Muna selama ini. Ini berarti Pemda Muna tidak serius atasi permasalahan virus mematikan ini,” ujar, Iwan, Minggu (12/04/2020).
Lebih lanjut kata Iwan bahwa kurang pencegahan yang maksimal dan tidak terstruktur baik dari Pemda, Kecamatan, Kelurahan sampai Desa.
“Tidak adanya koordinasi yang terstruktur dalam mengatasi ataupun mencegah virus corona di Muna. Contohnya di Kelurahan Dana sini. Pemerintah setempat dan Puskesmas Dana, saya tidak serius melakukan pencegahan. Seharusnya mereka yang pro aktif yang bekerja, ini tidak ada. Kan, sudah ada porsi anggaran untuk mencegah virus corona. Jadi saya berharap, Pemda Muna khususnya Pemerintah Kelurahan Dana sini, harus cepat tangkap, cepat bergerak melakukan pencegahan, agar warga tidak takut dan was-was,” terangnya.
Ditempat terpisah Ketua Forum Mahasiswa Kelurahan Dana (Formad), Asrudin menyatakan bahwa dirinya merasa kecewa akan kurang seriusnya Pemerintah Muna khususnya Pemerintah Kelurahan Dana dalam melakukan pencegahan Covid-19.
“Saya melihat Pemerintah disini kurang peka dan serius akan permasalahan virus corona. Ada juga, Pemerintah sudah melakukan pengumuman bahwa pasar ditutup, ternyata yang ada pasar masih buka, ini kan lucu. Selain itu, tenaga Medis Puskesmas di Dana ini, mereka asal bekerja dan tidak serius, kok mengklaim dan memasukkan warga sebagai ODP tanpa ada pemeriksaan suhu atau yang lainnya. Jadi, saya kecewa dengan Pemerintah disini,” ucapnya.
Sambungnya, Pemerintah seharusnya melayani warga dengan baik khususnya dalam mengatasi Corona. “Anggaran untuk pencegahan sudah dianggarkan, seharusnya Pemerintah harus melakukan pencegahan seperti melakukan penyemprotan, memberikan masker kepada warga dan melakukan sosialisasi. Ini di Kelurahan Dana kurang dilakukan, saya ragu dan saya kawatir jika corona ini menyebar disini. Jadi, saya berharap Pemerintah Keluruhan Dana dan Puskesmas untuk segera bertindak cepat,” tegasnya.
Selain itu, Mahasiswa UNIMA, Yadi mengungkapkan bahwa permasalahan covid-19 di Muna khususnya di Kelurahan Dana tidak perlu diamkan dan dibiarkan karena virus corona merupakan virus yang mematikan.
“Pemerintah Muna harus serius menangani dan mengatasi permasalahan virus corona ini. Jangan setengah-setengah melakukan pencegahan, itu namanya tidak serius. Seperti di Kelurahan Dana disini, kok Pemerintah setempat menyuruh warganya sendiri melakukan penyemprotan disinfektan, kan ini lucu dan konyol. Seharusnya Pemerintah yang melakukan itu, kan sudah ada anggarannya, kenapa dibebankan kepada warga lagi. Jadi, Pemerintah Muna khususnya Pemerintah Kelurahan Dana dan Puskesmas Dana bersinergi dan bekerja sama melakukan pencegahan, jangan bebani warga,” tuturnya.
Reporter: Sacriel