LEBAK – Pemerintah Desa Sukarame, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, bersama beberapa lembaga donasi membangun jembatan gantung sepanjang 75 meter dan lebar 1,5 meter yang berlokasi di Kampung Somang, sebagai jembatan pengganti yang hanyut oleh bencana banjir bandang menerjang 6 kecamatan di Kabupaten Lebak. Rehabilitasi jembatan gantung ditandai dengan peletakan batu pertama di lokasi. Senin, (17/02/2020).
Asep Sahrudin, Kepala Desa Sukarame, mengucapkan terima kasih kepada beberapa lembaga penyalur bantuan tersebut.
“Atas nama pemerintah Desa Sukarame beserta masyarakat kami sangat berterima kasih kepada beberapa lembaga penyalur donasi diantaranya Qudwah Care, Berl Peduli, UDS, Lembaga Zakat Al-Azhar yang telah menyalurkan donasi untuk merehabilitasi jembatan gantung di kampung kami yang hanyut diterjang banjir bandang pada awal tahun. Panjang pembangunan jembatan ini rencananya sepanjang 75 meter dan lebar 1,5 meter,” ujar Asep Sahrudin, saat peletakan batu pertama di lokasi pembangunan jembatan gantung, Senin (17/2).
Dikatakan Asep, akibat banjir bandang sebanyak 60 rumah rusak berat dan ringan, sebanyak 1.662 jiwa dari 400 KK terdampak.
“Pasca banjir bandang ini sebenarnya kami masyarakat ingin sekali dibangun pemerintah, namun pembangunan Waduk Karian menjadi kendala sehingga pemerintah tidak dapat membangun dengan biaya dari negara. Alhamdulillah ada beberapa donatur yang bersedia membangun jembatan pengganti bagi warga kami yang sangat membutuhkan dengan nilai anggaran sebesar Rp. 90 juta, sudah mendapat ijin dari bupati,” imbuhnya.
Asep berharap ada lembaga lain yang dapat membantu sampai rehab jembatan ini layak dipakai oleh warga.
“Hari ini kita mulai pembangunan. Saya berharap agar warga masyarakat dapat membantu secara swadaya pembangunan jembatan ini,” katanya.
Sementara itu, Alarohfi, dari Qudwah Care sebagai lembaga penyalur donasi mengatakan, terwujudnya pembangunan jembatan gantung ini tak lepas dari do’a dari warga masyarakat desa Sukarame.
“Mari kita bersinergi dalam pembangunan, baik tenaga, pikiran, ide, informasi bahkan dana. Sebagai pengingat, pembangunan jembatan ini agar dikerjakan secara transparan dilengkapi dengan bukti pembelanjaan. Hal ini diperlukan untuk membuktikan kepada para donatur bahwa pelaksanaan pembangunan ini benar-benar transparan. Kami sebagai lembaga penyalur tentunya ikut bertanggung jawab kepada para donatur. Mari kita bekerja bersama-sama bergotongroyong hingga tuntas pembangunan jembatan ini,” ungkap Alahrofi.
Reporter: Ujang Iskandar/Rilis