BUTON TENGAH, SEKILASINDO.COM – Bertempat di Aula Kecamatan Mawasangka, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Buton Tengah (Buteng) bersama tim Konsultan Perencana PT. Mulya Sakti Wijaya dan Direktorat Jenderal Sumberdaya Air Balai wilayah sungai Sultra IV Kendari melakukan Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) tentang Survey, Investigasi, dan Design (SID) yang ada di Buteng, Rabu (23/10/2019).
Dalam kegiatan itu, dipaparkan berbagai tahapan dalam pelaksanaan jaringan pengaman pantai yang terdiri dari beberapa tahap. baik tahapan persiapan, survei lapangan, analisis data dan perencanaan rinci.
Pembangunan jaringan pengaman pantai, rencana dibangun untuk wilayah Kabupaten Buteng terbagi atas beberapa ruas yang tersebar di dua kecamatan yang ada di Buteng, yakni Kecamatan Mawasangka dan kecamatan Lakudo.
Berdasarkan penjelasan Chandra Handoko selaku konsultan PT. Mulya Sakti Wijaya mengatakan ada lima (5) ruas yang dibangun jaringan pengaman pantai.
“Ada 5 ruas untuk Buteng. Mawasangka dibagi 4 ruas. Ruas pertama ada di Desa Air Bajo, Terapung, dan KanapaNapa. Untuk ruas dua ada di Kelurahan Mawasangka dan watolo.ruas tiga ada di desa Napa dan yang terakhir di desa Kaencebungi,” kata Chandra.
Selain empat ruas yang ada, lanjut Chandra, ruas kelima yang akan dibangunkan jaringan pengaman pantai berada di Kecamatan Lakudo yang meliputi dua desa.
“Tadi kan ada 5 ruas, 4 ruas ada di Mawasangka. Sedangkan ruas kelima itu berada di Desa Waara dan One Waara,” tambahnya.
Menurut Chandra, dari hasil pertemuan konsultasi dengan masyarakat (PKM) utamanya pada desa yang akan dibangunkan jaringan pengaman pantai meminta agar dibangun breakwater.
“Kesimpulan dari pertemuan ini, warga meminta dibuatkan breakwater karena menurut mereka hal tersebut efektif meredam gaya gelombang pecah, sehingga gelombang yang sampai di darat tidak lagi bersifat merusak,” jelasnya.
Kepala Dinas PUPR Buteng, Ir. H Maiynu saat ditemui usai digelar PKM, mengapresiasi kegiatan tersebut, utamanya terkait keluhan warga harus diakomodir sehingga dalam pelaksanaannya tidak ada hambatan.
“Sudah ada saran-saran dari warga, sehingga dalam pelaksanaannya diharapkan tidak ada hambatan. Saya pikir manfaatnya juga sangat baik dan itu yang kita tunggu,” harapnya.
Hal senada diungkapkan oleh Kepala Bappeda Buteng, Samsudin Pamone, ST., MT yang ditemui di lokasi berharap melahirkan desain yang memiliki kekuatan yang bisa memproteksi bangunan yang ada di darat.
“Tentunya untuk menghindari bangunan di darat dari ancaman gelombang laut,” pungkasnya.
Diketahui, dalam pertemuan PKM tersebut dihadiri, Kapolsek Mawasangka, Kadis PUPR Buteng, Kepala Bappeda Buteng, Sekdin PUPR Buteng, para Lurah dan Kades yang terkena dampak dari pengerjaan ini.
Arwin Al-Butuny