LEBAK, SEKILASINDO.COM – Pembangunan Jalan Lapen DPUR Kabupaten Lebak melalui DAK Afirmasi yang berlokasi di Kampung Senanghati Kecamatan Malingping menuai kritik warga setempat. Pasalnya pembangunan jalan lapen tersebut diduga kurang maksimal karena terlihat kurang aspal dalam pelaksanaan pekerjaannya hingga material nampak amburadul.
Warga Desa Senanghati, Samun, mengaku bingung, bangunan jalannya yang seperti nya kurang aspal, tetapi ada sisa aspal yang masih banyak belum digunakan.
“Saya pikir ini bangunan kan seperti kurang aspal, tapi ini sisa aspal masih banyak, ada sekitar 5 drum, tapi bangunan jalan sudah tidak dikerjakan, padahal sepertinya aspal yang ada ini diperuntukkan untuk jalan disini. Kami sangat berharap pembangunan jalan ini bisa berkualitas, jangan hanya membangun tapi cepat rusak,” ujarnya.
Katanya, ada beberapa titik yang sangat nampak kekurangan aspal, seperti di ujung jalan sehingga terlihat amburadul.
“Kalau yang di sini masih mending, agak terlihat banyak menggunakan aspalnya, tapi lihat yang ke arah ujung sana parah banget, lapisan atasnya terlalu banyak ditutupi batu sekrining,” tukasnya.
Terpisah, Endang Sukarna Kepala Desa Senanghati membenarkan kalau kondisi jalan yang dikerjakan tersebut kurang maksimal, dan pihaknya pun mengaku sempat menegur pihak kontraktor.
“Karena banyak warga yang mengkritik terkait pembangunan jalan tersebut, kami pun ke lapangan, dan bahkan sempat menegur pelaksana, agar pekerjaan jalan awet dan berkualitas,” terangnya.
Dari papan informasi, pembangunan jalan lapen merupakan pembangunan jalan dan Jembatan Pedesaan (DAK AFIRMASI) DPUPR Kabupaten Lebak, dengan lokasi pekerjaan Cilajim – Senanghati yang dilaksanakan oleh CV. Tiga Putri dengan Nilai Rp. 508.492.000,- waktu pelaksanaan selama 150 hari kalender.
(Cex)
