PANDEGLANG,SEKILASINDO.COM-Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyalurkan bantuan berupa Alsintan dan meminta fasilitasi Alat Mesin Pertanian (Alsintan) harus dikelola secara profesional siapapun yang menerima bantuan Alsintan dituntut untuk melakukan perawatan.
Namun kali ini, sangat berbeda dengan penerima program bantuan kelompok tani Mekarsari II tepatnya di Kampung Ciluluk, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang.
Dimana Ketua kelompok tani tersebut hanya sekedar mendengar bahwa kelompok dia sebagai penerima bantuan program pemerintah berupa alat mesin pertanian berupa traktor roda empat atau Jonder. Minggu (14/7/2019).
Ironinya, ketua kelompok tani Mekarsari II itu tidak tahu keberadaan alat mesin pertanian (Jonder) itu, sebab dirinya mengaku hanya atas nama proposal pengajuan saja yang dia tau dan ketika bantuan itu keluar bukan dirinya yang mengambil.
“Saya di minta untuk membuat proposal permohonan bantuan Alsintan dan setelah itu saya serahkan kapada Edi salah satu Ketua Kelompok Tani dan Edi juga merupakan adik ipar saya. Sebenarnya saya juga mengetahui bahwasanya saya mendapatkan bantuan Alsintan di tahun 2018, tapi tidak tahu sekarang mesin itu dimana, sebab awal bantuan mesin itu tidak datang ke rumah, tapi bantuan itu ke Edi. Silahkan langsung saja ke Edi tanyakan dimana Mesin Jonder itu berada,” terangnya Ketua Kelompok Tani Mekasari II, Sapri.
Berdasarkan dengan sumber www.sekilasindo.com yang mencuat di kalangan masyarakat tentang keberadaan mesin bantuan itu. “Bantuan mesin Jonder itu diduga berada di Lampung, seperti Jonder milik Kelompok Tani Gebangsari Desa Karangsari Kecamatan Angsana,” Ucap Sumber yang enggan disebutkan namanya.
Sementara Edi membantah dengan nada arogan,” bantuan alat mesin kini sedang di pergunakan oleh teman saya di daerah Cikesik,” Kilahnya Edi saat dikonfirmasi via telepon selulernya.
Edi mengakui “Jonder itu memang milik kelompok Tani Mekasari II dan Ketuanya adalah Kaka saya”. Selain itu, Edi menuding beberapa kelompok tani yang ada di Pandeglang yang diduga menyimpang bantuan program Alsintan itu, ucap Edi dengan nada tinggi.
” Tadi ada yang telepon dengan hal yang sama, kalau memang mau di luruskan semua se Kabupaten Pandeglang, Cibaliung dan Cikesik akan saya semua buka kerannya,” kata dia.
Kita ketemu besok dan saya akan bongkar semua kerannya, karena saya hanya satu yang lainnya sepuluh tapi kenapa hanya saya yang dipermasalahkan, “kerannya saya akan buka yang bermasalah kalau memang mau meluruskan. Saya akan buka se-Kabupaten Pandeglang siapa saja yang bermasalah, Kata edi dengan nada tinggi . ***(Hadi)