NTT, SEKILASINDO. COM-Menutup Pulau Komodo untuk ditata lebih baik, Gubernur NTT, Victor Bungtilu Laiskodat membeberkan lima kebijakan strategis.
Kelima langkah strategis itu adalah Pertama, Memasang pin pada badan komodo. Kedua, Mengkonservasi kembali alam agar kembali seperti semula. Ketiga, Peningkatan SDM para Ranger dan pengelola Taman. Keempat, Meningkatkan berbagai infrastruktur pendukung. Dan Kelima, Memastikan keamanan pengunjung.
Pemasangan pin jelas Gubernur, dimaksudkan untuk kepentingan Pendataan Populasi Komodo, Mengetahui Posisi Komodo secara pasti, Mengurangi Resiko Ancaman Bahaya Penyerangan oleh Komodo. Dan lain-lain tujuan ilmiah dan pengkonservasian.
Lanjutnya, terkait Peningkatan SDM para pengelola, akan diberikan berbagai keterampilan profesional, dan dilengkapi berbagai peralatan canggih.
“Selama ini khan Rangers di sini hanya pegang tongkat bercabang itu “, ujarnya.
” Saya mau agar Rangers juga punya kuda. Mereka juga dibekali HP yg tersistem dan terkoneksi dengan pin pada setiap Hewan Komodo agar tahu posisinya untuk dikunjungi dan tahu posisi ancaman bahaya “, tukas Gubernur Laiskodat dihadapan 21 bupati dan walikota se-NTT di Pulau Komodo beberapa hari yang lalu.
Gubernur pun menyentil terkait minimnya Dana Pemeliharaan Pulau Komodo.
” Sekarang biaya pemeliharaannya hanya 20 Miliar Rupiah. Itu jauh dari memadai. (Padahal) Biaya Konservasi itu memang mahal. Saya mau mereka diberi 200 Miliar Rupiah per tahun agar mengurus taman ini dengan hebat “, tegasnya pula.
Gubernur bertekad untuk menjaga kelestarian Satwa Langka Varanus Komodoensis, sesulit apapun tantangannya.
” Ada sejumlah hal yang memang memberatkan, tapi tokh harus dilaksanakan seperti salah satunya adalah mengungsikan Warga Pulau Komodo untuk sementara waktu “, pungkas Gubernur NTT Victor B. Laiskodat sembari menegaskan akan menyiapkan kecukupan makanan bagi Komodo berupa babi hutan, rusa, kerbau liar dan lain – lainnya. (Red).
