Daerah

Hari Jadi Sula ke 16, Pemda Beri Tiket Haji Plus Gratis kepada Tokoh Pemekaran

×

Hari Jadi Sula ke 16, Pemda Beri Tiket Haji Plus Gratis kepada Tokoh Pemekaran

Sebarkan artikel ini
Foto bersama penyerahan bantuan kepada Tokoh pemekaran, Hatim Mayau berupa ONH Plus dan rehabilitasi rumah.(Foto/Jamil/Sula/SI).

SULA, SEKILASINDO.COM – Hari Jadi ke 16 Kabupaten Kepulauan Sula Provinsi Maluku Utara, Pemerintah Daerah menggelar Upacara Pengibaran Bendera Sang Saka Merah putih di Halaman Istana Daerah Dad Hia Ted Sua, Jumat (31/5/2019) Pagi.

Memimpin Upacara Bupati Kepulauan Sula, Hendarat Thes di Hari Jadi Kabupaten Kepulauan Sula yang ke 16, Jumat (31/5/2019).(Foto/Jamil/Sula/SI).

Dipimpin langsung Bupati Hendarat Thes serta tamu yang hadir di acara diantaranya, seluruh Pimpinan Forkopimda, Sekda, Pimpinan SKPD, Tokoh pejuang Pemekaran, Tokoh agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Kepala Desa se Kabupaten Sula, Para Camat, ASN, TNI, Polri, Pimpinan Organisasi Kepemudaan (OKP), serta Siswa Siswi SD, SMP dan di tinggkat SMA SMK.

Click Here

Upacara diawali sambutan dari Ketua DPRD Sula, H Ismail Khari, membacakan sejarah pemekaran daerah hingga lajunya perekenomian di Kabupaten Sula.

Ditengah acara, momen mengharukan terlihat oleh dari beberapa media yang hadir, di mana salah satu Tokoh Pemekaran Kabupaten Sula, Hatim Mayau mendapat perhatian khusus dari Pemda melalui Bupati dengan diberikannya fasilitas berupa perjalanan Haji Plus secara cuma-cuma dan rehabilitasi rumah.

Menurut Bupati, apa yang diberikan Hatim Mayau ini merupakan apresiasi Pemda beserta pahlawan pemekaran lainnya.

“Beliau patut menerima penghargaan yang setinggi-tingginya, karena hasil perjuangan mereka kita bisa menjadi seperti saat ini,” ungkap Bupati.

Tambahnya, Bupati juga menyampaikan bahwa 16 tahun itu bukan hal yang baru. Itu merupakan usia cukup matang bukan lagi usia yang masih dini.

“Sula harus lebih baik dari sisi pembangunan, pelayanan masyarakat maupun pelayanan dasar kita benahi kemudian lebih penting sisi opening keuangan kita harus perbaiki kembali,” tegasnya.

Beliau juga menerangkan bahwa selama 3 tahun ini, Sula masih meraih predikat Wajar Dengan Pengecualian (WDP).

“Semoga tahun ini agar kita bisa upayakan meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP),” harapnya.

Proses pemusnahan minuman keras jenis cap tikus khas Sula. (Foto/Jamil/Sula/SI)

Di lokasi yang sama perayaan HUT juga diisi dengan pemusnahan minuman keras jenis cap tikus, sekaligus pemusnahan produk kadaluarsa yang disita dari dinas Disperindagkop.

Penulis: Jamil Gaus

 

 

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d