PANDEGLANG, SEKILASINDO.COM-Bunda Nurjanah di ketahui sebagai Mantan Jubir dan Koordinator Liaison Officer Tim pemenangan Irna-Tanto. Namun kali ini dia memastikan menarik dukungan terhadap kepemimpinan Irna Narulita di Pilkada serentak 2020 mendatang. Karena selama ini, dirinya yang di kenal sebagai tim kemenangan Irna-Tanto ternyata hanya menimbulkan fitnah.
“Jelas saya sakit hati. Pandangan orang lain menilai saya sebagai jubir itu, pastinya mendapat proyek, Padahal sampai saat ini saya tidak pernah mendapatkan apapun dari kemimpinan Irna Narulita, apalagi soal paket proyek,” katanya Bunda Nurjanah.
Dia juga menjelaskan selama manut (ikut) kurang lebih sekitar 17 tahun dimana pada saat itu bupatinya Dimyati sebagai suami Irna Narulita hingga sekarang Irna sebagai Bupati. Tapi dirinya mengaku tidak dapat apapun apalagi soal paket proyek.
” Saya itu bersama Pak Dimyati sudah cukup lama karena saya sendiri adalah pengurus partai di PPP dulu dan baru kemarin itu kita beralih partai. Saya ke partai Golkar dan Pak Dimyati ke PKS,” akunya.
Nurjanah juga dalam bincang-bincang nya, bercerita soal hasil suara dirinya saat mencalonkan diri sebagai Calon Legislatif di Partai Golkar di Dapil 2 Pandeglang kemarin.
Kata Bunda ini yang lebih “nyeuseug” (menyakitkan) nya, dimana kata dia dirinya mengaku langsung mendengar akan ada dukungan dari no satu di Pandeglang dengan cara di bantu Camat Cimanuk karena Camat itu diketahui sebagai Kaka kandungnya.
Namun ternyata setelah tahu hasil pleno di satu kecamatan itu, Nurjanah kaget dan sangat kecewa, karena dianggap jauh dari hasil minimal apalagi sampai hasil maksimal.
“Saya kaget setelah tahu hasil suara saya di satu kecamatan itu hanya dapat 180 suara, tentu jauh luar biasa perbandingannya dengan kedua Caleg itu, yakni Caleg Dapil Banten 1 dari partai PKS dan Caleg DPR Provinsi Banten dari Partai Golkar,” seraya menambahkan kalau Celon DPR Provinsi Banten itu adalah suami dari Kaka saya yang sekarang sebagai Camat Cimanuk.
Nurjanah tegaskan bahwa menarik dukungan terhadap Irna Narulita pada Pilkada 2020 mendatang. Karena kata dia sudah saatnya jangan diam terlebih kali ini banyak pembangunan selalu dimonopoli oleh kroni Bupati Irna Narulita.
Ditanya soal bakal Aksi demo pada hari Selasa pada tanggal 28 Mei 2019 mendatang di ULP, Dindik, Dinkes, PUPR, Perkim, Disprindag, Setda, dan DP3KB Pandeglang dirinya menjawab ” saya pastikan turun lagi ke jalan, kita tidak boleh diam, tahun 2020 Ganti Bupati. Terlebih ini yang membuat sakit hati saya hanya dibuat fitnah. Kecamnya.***(Hadi)