JAKARTA, SEKILASINDO.COM– Carut marut dan kegaduhan pesta demokrasi pasca pelaksanaan membuat Korps Mahasiswa Gerakan Pemuda Islam Indonesia (Korpma GPII) miris dan gelisah.
Ketua Umum Pengurus Pusat Korpma GPII, M. Husni Hasan merasa hal tersebut mengusik seluruh elemen anak Bangsa dan Kegaduhan yang terjadi di daerah-daerah menjadi pintu masuk untuk melakukan praktek kotor “devide et empire”.
“Politik Devide et Empire atau Politik Adu Domba masih digunakan sebagai alat untuk menghancurkan kedaulatan dan persatuan suatu Bangsa. Banyak narasi dan sejarah persatuan Bangsa ini menjadi PR kita semua yakni melawan dan mencegah politik adu domba,” papar Idham sapaan akrabnya saat menggelar Aksi Simpatik di Car Free Day, Bundaran HI, Minggu (28/4) pagi tadi.
Idham mengatakan Para Founding Father kita dan Proklamator berhasil menggaungkan kemerdekaan. Karena, seluruh elemen Bangsa mampu mematahkan praktik “Devide et Empire” dari kekuatan penjajah pada masa itu.
“Sejarah mencatat bahwa Pemuda Indonesia pada Tahun 1928 mendeklarasikan Persatuan dan Kesatuan ditengah perbedaan dan berhasil mengusir segala bentuk penjajahan di Tanah Air Indonesia. Maka dari itu, sejarah yang terjadi harus kita jaga agar tidak terulang kembali di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tambahnya.
Perbedaan-perbedaan yang terjadi, lanjutnya, harus di rajut kembali agar menjadi satu kesatuan dalam bingkai NKRI.
“Menyampingkan kepentingan pribadi atau kelompok dalam peng-aktualisasian sila ke-3 Pancasila yang menjadi perekat Bangsa ini,” tegasnya.
Idham menyampaikan PP Korpma GPII bagian dari elemen anak Bangsa menyuarakan aksi simpati untuk menjaga keutuhan NKRI dan melawan upaya praktik politik kotor “Devide et Empire”.
“Kami menghimbau kepada seluruh elemen anak Bangsa, Elite Politik dan seluruh Rakyat Indonesia agar tetap menjaga persatuan dan kedamaian yang sudah kita jaga bersama sebagai identisas Bangsa ini. Devide et Empire adalah musuh nyata suatu Bangsa dan oleh karena itu harus kita lawan,” pungkasnya.
Berikut tuntutan Korpma GPII dalam aksi simpatik dan tanda tangan petisi lawan Devide et Impera :
1. Stop..!!! Praktek Politi Devide et Empire (Adu Domba).
2. Segera rekonsiliasi dan merajut persatuan dalan kebhinekaan.
3. Pemuda, Mahasiswa dan Rakyat Indonesia harus menjadi garda terdepan dalam melawan pengkhianat-pengkhianat Bangsa.
4. Mengutuk keras upaya-upaya mengadu domba sesama anak Bangsa dan menyudahi kegaduhan-kegaduhan diakar rumput. (SA)