TAKALAR, Sabtu, 22, Februari 2025 – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Takalar semakin mengkhawatirkan. Penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti ini telah menyebar di berbagai wilayah dan menyebabkan korban jiwa. Salah satu korban terbaru adalah Jumaria Daeng Nina, seorang ibu rumah tangga yang beralamat Desa Soreang, Kecamatan Galesong Utara, yang meninggal dunia setelah mengalami komplikasi akibat DBD.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran di masyarakat dan mendorong desakan agar Dinas Kesehatan Takalar segera mengambil langkah cepat. Peningkatan kasus ini dinilai membutuhkan perhatian serius melalui upaya pencegahan yang lebih masif, Fogging di daerah rawan juga perlu digencarkan untuk menekan angka penyebaran virus DBD termasuk penguatan sosialisasi dan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) berbasis masyarakat.
Selain itu, warga juga diminta lebih waspada dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, terutama dengan menggalakkan gerakan 3M (Menguras, Menutup, dan Mengubur) serta memastikan tidak ada genangan air di sekitar tempat tinggal yang dapat menjadi sarang nyamuk.
Kasus meninggalnya Jumaria Daeng Nina menjadi peringatan bahwa DBD harus ditangani dengan lebih serius. Pemerintah daerah, tenaga kesehatan dan Masyarakat, diharapkan bekerja sama untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempercepat penanganan pasien agar tidak ada lagi korban jiwa akibat penyakit ini.
Suherman Tangngaji