Sekilas Indonesia |LEBAK
Ratusan warga menyambut kedatangan H. Asep Awaludin, S.E., M.H., Anggota Komisi 2 DPRD Provinsi Banten, dalam kegiatan Reses Masa Persidangan Ke – II (Dua) Tahun Sidang 2024 – 2025, bertempat di Kantor Desa Cijengkol, Kecamatan Cijengkol, Kabupaten Lebak, Banten. Rabu, (12/02/2025).
Nendi, Kepala Desa Cijengkol, mengapresiasi atas kedatangan Asep Awaludin Legislator Banten untuk menggelar reses di wilayah kerjanya.
“Terkait program – program Provinsi untuk Desa Cijengkol alhamdulillah ada, dan mudan mudahan dengan adanya pak dewan kesini, kedepan bisa menambah program yang masuk untuk kemajuan di Desa Cijengkol,” katanya.
Kepada warga masyarakat yang hadir, Nendi juga mengajak agar peserta aktif dalam menyampailan aspirasi, “Jadikan momen reses ini untuk menyuarakan aspirasi kita semua, agae Desa Cijengkol bisa lebih baik.lagi,” imbuhnya.
Saat penyampaian aspirasi warga, Daerah Irigasi (DI) Cikamunding II, Sungai Cisawarna yang berlokasi di Kampung Nangewer Desa Cijengkol menjadi salahsatu keluhan warga. Pasalnya, semenjak dibangunnya irigasi tersebut belum ada aliran air yang mengairi puluhan hektar sawah tersebut.
“Seingat saya, sudah sekitar 20 tahun an irigasi itu dibangun tapi percuma karena tidak ada air yang mengairi sawah kami. Padahal, disekitaran irigasi itu ada Sungai Cisawarna yang seharusnya bisa mengairi irigasi tersebut. Untuk itu, kami memohon kepada Pak Dewan agar ini diperjuangkan. Karena jika irigasi tersebut berjalan dengan baik, maka jutaan ton padi itu bisa dipanen,” kata Ucup, salahsatu peserta yang hadir dalam kegiatan reses tersebut.
Menanggapi aspirasi warga, Kang Asep AW, mengungkapkan, bahwa aspirasi dari hasil reses tersebut akan diperjuangkan, meskipun banyak aspirasi yang masuk diluar mitra kerja Komisi II.
“Tentunya, sebagai wakil rakyat semua aspirasi tetap harus diperjuangkan. Untuk itu, kepada semuanya jangan sungkan-sungkan untuk mengungkapkan apa saja aspirasinya,” kata Kang Asep AW.
Terkait DI Cikamunding II, kata Kang Asep AW, ini sangat penting, mengingat air merupakan unsur utama untuk menopang hasil pertanian. Untuk itu, ini menjadi tugas dirinya sebagai wakil rakyat dalam menyampaikan aspirasi dari warga.
“Kita tau bahwa untuk irigasi sebetulnya ini ranahnya bukan di Komisi II, akan tetapi dengan niat yang tulus bantu warga, semoga ada solusi yang baik, sehingga apa yang diharapkan warga khususnya petani bisa terealisasikan,” ungkapnya.
Kata Asep, tadi ada juga yang menyampaikan sulitnya mendapatkan pupuk subsidi, bahkan para petani harus nerogoh uang untuk teansportasi dalam mendapatkan pupuk.
“Ini tidak boleh terjadi, percuma harga pupuk subsidi murah akan tetapi petani harus keluar biaya transport yang banyak akibat sulitnya mendapatkan pupuk atau jarak tempuh petani menuju kios. Saya juga mengingatkan kepada para petani agar masuk dan terdaftar sebagai anggota kelompok tani,” pungkasnya.
(Red).
