JAKARTA– Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Panrannuangku Takalar terus berupaya meningkatkan layanan penyediaan air bersih bagi masyarakat Takalar.
Terbaru, Perumda yang sebelumnya dikenal sebagai PDAM Takalar ini menjalin kerja sama dengan PT Rafa Karya Indonesia untuk membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman pada Jumat, 20 September 2024, di Jakarta.
Direktur Utama Perumda Tirta Panrannuangku, Arianto, menjelaskan bahwa penandatanganan ini merupakan langkah strategis setelah perusahaan resmi bertransformasi menjadi Perumda.
“Alhamdulillah, setelah melalui proses diskusi yang panjang dengan PT Rafa, hari ini kami melangkah ke tahap yang lebih teknis. InsyaAllah, kerja sama ini akan mewujudkan investasi pembangunan SPAM di Kabupaten Takalar,” ujar Arianto.
SPAM yang akan dibangun ini dirancang untuk memiliki kapasitas produksi sebesar 250 liter per detik (LPS), yang diharapkan dapat meningkatkan cakupan layanan air bersih di Takalar.
“Saat ini, cakupan layanan air bersih kami baru mencapai 40%. Dengan kehadiran SPAM ini, kami optimis cakupan bisa meningkat hingga 80%,” tambah Arianto.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya memilih PT Rafa Karya Indonesia setelah menilai portofolio perusahaan tersebut, yang telah sukses membangun puluhan SPAM berskala besar di berbagai wilayah Indonesia.
Arianto berharap investasi ini mendapatkan dukungan penuh dari semua pemangku kepentingan di Kabupaten Takalar.
Acara penandatanganan ini turut disaksikan oleh Penjabat (Pj) Bupati Takalar, Dr. Setiawan Aswad, Sekda Takalar Muhammad Hasbi, serta beberapa pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Dalam sambutannya, Pj Bupati Takalar, Setiawan Aswad, menyampaikan bahwa sejak awal bertugas di Takalar, ia selalu mendorong PDAM untuk meningkatkan kapasitas dan kinerjanya dalam penyediaan air minum yang aman. “Ini penting untuk mengurangi kesenjangan layanan air bersih, baik untuk rumah tangga, perkantoran, usaha ekonomi masyarakat, maupun kawasan industri yang akan beroperasi di Laikang. Oleh karena itu, dukungan investasi non-pemerintah sangat dibutuhkan, mengingat keterbatasan kemampuan fiskal daerah maupun PDAM,” ujar Setiawan.
Dengan keterlibatan pihak swasta, ia optimis ekspansi dan peningkatan kualitas layanan air bersih di Takalar bisa tercapai.
(Suherman Tangngaji)