BANGKA BARAT- Bupati Kabupaten Bangka Barat, H. Sukirman, S.H., secara resmi meresmikan pendirian Pesantren Darul Ulum di Kecamatan Kelapa pada perayaan ulang tahun pesantren yang ke-3, sekaligus peringatan 1 Muharam di Masjid Pesantren Darul Ulum pada Sabtu (13/07/2024).
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk Ketua MUI Bangka Barat KH. Toha, perwakilan Pemerintah Kecamatan Kelapa, serta masyarakat setempat. Dalam sambutannya, H. Sukirman memuji gotong royong masyarakat yang berhasil mendirikan pesantren tersebut.
“Saya sangat kagum dengan semangat gotong royong masyarakat. Pemerintah Kabupaten Bangka Barat akan terus mendukung kegiatan ini, termasuk dengan program beasiswa pendidikan untuk para Hafidz Al-Qur’an,” ujar H. Sukirman.
Beliau juga menjelaskan bahwa beasiswa tersebut akan didanai oleh Kesra Bangka Barat dan akan ada bantuan pembangunan untuk Masjid Darul Ulum. Program ini merupakan bagian dari upaya membentuk sumber daya manusia berkualitas di luar program unggulan pemerintah, yaitu berobat gratis.
“Pembangunan SDM dengan akhlak yang baik sangat penting, terutama untuk mengatasi masalah sosial seperti judi online dan pinjaman online yang marak di kalangan pemuda,” tambah H. Sukirman.
H. Sukirman juga menegaskan bahwa sudah tiga tahun lebih ia tidak mengunjungi pesantren tersebut, dan pada kesempatan kali ini dengan bangga meresmikan Pesantren Darul Ulum Kelapa.
“Pesantren ini telah berkembang pesat dari awal dengan atap terpal hingga menjadi seperti sekarang. Saya nyatakan Pesantren Darul Ulum Kelapa resmi dibuka,” katanya.
Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ulum, Ustadz Syaifudin Zuhri, menyatakan bahwa pesantren ini sudah mendapatkan izin resmi dari Kementerian Agama, sehingga ijazah yang dikeluarkan setara dengan SD, SMP, dan SMA.
“Pesantren ini fokus pada program Hafidz Al-Qur’an dan bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Bangka Barat untuk memberikan beasiswa bagi santri yang hafal 30 Juz Al-Qur’an,” ujar Ustadz Syaifuddin Zuhri.
Beliau juga menambahkan bahwa memasukkan anak ke pesantren adalah langkah bijak untuk mencegah penyimpangan sosial. Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh KH. Toha. (Budi)