Sekilasindonesia.id, || CILEGON – Supriyadi, selaku Direktur NGO Rumah Hijau, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kurangnya tanggapan serius dari pemerintah kota Cilegon dalam menangani kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang semakin meningkat di wilayah tersebut.
Dia menyoroti situasi ini setelah salah satu aktivis lokal, Muhammad Sofyan, diduga meninggal dunia akibat terinfeksi DBD.
“Dalam kesedihan yang mendalam, kami mengucapkan belasungkawa atas kepergian Muhammad Sofyan, yang diduga menjadi korban DBD. Semoga beliau mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT. Kami juga mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini,” ungkap Supriyadi.
Lebih lanjut, Supriyadi mengecam sikap tidak serius pemerintah kota Cilegon dalam menangani situasi DBD yang semakin mengkhawatirkan, terutama dalam konteks cuaca musim hujan yang kerap kali memperparah kondisi lingkungan.
“Kami merasa kecewa dengan kurangnya respons yang ditunjukkan oleh pemerintah kota Cilegon dalam menanggapi kasus DBD yang semakin meluas, terutama di tengah musim hujan seperti saat ini,” tambahnya.
Supriyadi juga mengajak seluruh masyarakat Cilegon untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai langkah preventif untuk menghindari penyakit-penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, termasuk DBD.
Kita harus waspada terhadap bahaya DBD yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. Salah satu cara paling efektif untuk mencegahnya adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar, seperti menguras genangan air di tempat sampah atau kaleng bekas yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
“Kami berharap pemerintah kota Cilegon juga turut serta dalam upaya serius untuk menangani kasus DBD ini demi kesejahteraan masyarakat,” tutup Supriyadi.
Bagindo Yakub.