SEKINDO.ID, WAJO – Bupati Wajo, Amran Mahmud menghadiri dan membuka seminar pengusulan pahlawan nasional AG. KH. Muhammad As’ad Al-Bugisy sebagai Pahlawan Nasional RI di Sulawesi Selatan.
Kagiatan yang digelar di Hotel Sermani, Sengkang pada Senin (25/12/2023) ini dihadiri langsung Ketua Umum Pengurus Pusat Ponpes As’Adiyah, AG. Prof KH Nasaruddin Umar, Wakil Ketua Umum PP Ponpes As’Adiyah, Gurutta Dr. KH. Muhyiddin Tahir serta undangan lainnya.
Sementara Narasumber yang dihadirkan adalah, Prof Andi Kadir Ahmad, DR. KH. Zainuddin Hamka, DR Andi Irawan Bintang, DR. Suriadi Andi Mappangara dan DR. Rasyid Ridha.
Bupati Wajo, Amran Mahmud menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada pengurus pusat Ponpes As’adiyah yang mengusulkan AG KH Muhammad As’ad Al-Bugisy sebagai pahlawan nasional.
“Kami dari Pemkab mendukung penuh hal tersebut, karena harapan untuk menjadikan AG. K.H. Muhammad As’ad Al-Bugisy sebagai pahlawan nasional sudah lama dirintis,” ujarnya.
Amran Mahmud mengungkapkan kalau dirinya sudah memberikan tugas kepada Kepala Dinas Sosial P2KBP3A Kabupaten Wajo untuk mengawal dari awal sejak AG. K.H. Muhammad As’ad Al-Bugisy direkomebdasikan pada Muktamar beberapa waktu lalu untuk diusulkan sebagai pahlawan nasional.
“Kami siap mengawal persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan di Pemkab untuk memenuhi persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku,” ucapnya.
Orang nomor Satu di Bumi Lamaddukkelleng ini mengharapkan kepada Dinas Sosial P2KBP3A Kabupaten Wajo untuk terus berkoordinasi dengan Dinas Sosial Pemprov Sulsel dalam rangka menyaiapkan persyaratan secara matang.
“Kita ingin betul betul akselerasi semua pihak terkait, sehingga apa yang menjadi persyaratan, baik yang khusus maupun umum bisa dilengkapi semua,” harapnya.
Pada kesempatan itu, Ketua DPD PAN Wajo ini menyarankan, agar untuk membentuk tim khusus dengan melibatkan semua stakeholder termasuk di dalam Pemkab dalam hal penyiapan dokumen yang dibutuhkan sesuai persyaratan.
“AG. K.H. Muhammad As’ad Al-Bugisy adalah tokoh bangsa yang harus diperjuangkan, pasalnya beliau juga punya andil besar dalam perjuangan Kemerdekaan RI,” ungkapnya.
Sementara, Ketua Umum PP Ponpes As’Adiyah, AG Prof KH Nazaruddin Umar menyebut pengusulan AG KH Muhammad As’ad Al-Bugisy sebagai tokoh pahlawan nasional, tetunya ada pertimbangan-pertimbangan nasionalisme.
Dalam konteks kehidupan politik saat ini jangan hanya tonjolkan AG. K.H. Muhammad As’ad Al-Bugisy sebagai tokoh keagamaan, tetapi kita juga harus menampilkan kalau beliau juga sosok yang patriotisme.
Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta ini pada kesempatan tersebut memaparkan sejarah perjuangan AG KH Muhammad As’ad Al-Bugisy.
Sebelumnya, Tim Kerja, DR Ahmad Muktamar dalam laporannya mengatakan, kalau berbagai upaya telah dilakukan untuk memenuhi persyaratan.
Yakni telah dilakukan FGD, kemudian melakukan diskusi terbatas, pengumpulan berbagai macam dokumen yang terkait dengan perjauangan G. K.H. Muhammad As’ad Al-Bugisy.
“Hal itu terus kita lakukan untuk memenuhi persyaratan administraif berdasarkan ketentuan UU. Seminar yang dilaksanakan hari ini merupakan salah-satu persyarratan administratifnya,” tuturnya.
Ahmad Muktamar menegaskan kalau AG. KH Muhammad As’ad Al-Bugisy adalah toko besar. “Beliau adalah simpul jaringan ulama paling berpengaruh pada abad ke 20 khususnya, di Sulawesi dan Indonesia Timur,” pungkasnya. (HW-SA)