FIK UI Bantu Remaja Pengguna Game Online Mencegah Perilaku Agresif

SEKILAS INDONESIA, DEPOK – Perkembangan teknologi menjadi sebuah tantangan baru karena dampak yang dapat muncul dari kemudahan akses teknologi, salah satunya internet.

Penggunaan internet, khusus game online mulai menjadi isu yang menimbulkan kekhawatiran sosial seperti meningkatnya perilaku agresif. Pengguna internet di Indonesia sebesar 73,7% dari total populasi, dengan 42,1 % digunakan untuk bermain game online.

Menurut Laporan yang ditulis Simon Kemp tahun 2022, Indonesia adalah negara dengan jumlah pengguna game online terbanyak nomor 3 di dunia.

“Permasalahan ini penting mendapat perhatian, oleh karena itu kami menggagas program pengabdian masyarakat (pengmas) latihan asertif sebagai upaya pencegahan perilaku agresif remaja pengguna game online. Kami bekerjasama dengan SMP Dasa Semesta dan melibatkan para staf pengajar dari keperawatan jiwa, mahasiswa Sarjana, Magister peminatan Keperawatan Jiwa, Mahasiswa spesialis keperawatan jiwa dan mahasiswa doktoral”, Ucap Ria Utami Panjaitan selaku ketua tim dan staf pengajar di FIK UI.

Rangkaian kegiatan dimulai dari tanggal 5 Oktober dengan pemberian penyuluhan dan pendidikan kesehatan tentang game online dan gangguan mental emosional (GME) pada 155 siswa kelas 7.

Pertemuan dilanjutkan dengan 5 sesi Latihan asertif oleh siswa kelas 7 yang telah memenuhi kriteria yaitu sebanyak 34 siswa yang dibagi menjadi 5 kelompok pada tanggal 12, 17, 18, 26 Oktober 2023.
“Terapi Latihan asertif pada sesi 1 siswa belajar mengenal penyebab marah dan latihan bersikap asertif, sesi 2 siswa dilatih untuk mampu mengungkapkan kebutuhan serta keinginannya secara asertif.

Sesi 3 siswa belajar latihan mengatakan “tidak” untuk permintaan yang tidak rasional. Sesi 4 dan 5 siswa dilatih untuk menerima perbedaan pendapat menyampaikan pendapat secara asertif serta diakhiri dengan melakukan evaluasi manfaat latihan asertif” ucap Miswari, mahasiswa spesialis keperawatan jiwa dan terapis pada kegiatan ini.

Kegiatan pengmas ini juga melibatkan peran serta orangtua dengan pemberian penyuluhan atau pendidikan kesehatan tentang perkembangan kesehatan jiwa usia remaja (12-18 tahun) bagi para orangtua yang putra/putrinya diikutsertakan pada terapi latihan asertif.

Para orangtua menyambut baik dan antusias kegiatan penyuluhan tersebut ditandai dengan banyaknya orangtua yang hadir dan munculnya berbagai pertanyaan yang diajukan saat sesi diskusi dan tanya jawab.

Pada kegiatan tersebut, Ria dan tim juga melakukan penilaian pretest dan posttest terapi Latihan asertif. Perubahan skor rata-rata adiksi game online adalah 45,34 (43,13%) turun menjadi 33,79 (32,18%) dengan kategori kecenderungan rendah adiksi game online.

Rata-rata skor perilaku agresif remaja juga mengalami penurunan yaitu sebesar 7,27 (6,37%) dari 65,66 (57,58%) menjadi 58,38 (51,21%) dan termasuk dalam kategori perilaku agresif sedang.

Berdasarkan hasil evaluasi kepada kepala sekolah, Asep Sanusi dan jajaran pimpinan kepala sekolah, diperoleh respon positif atas kegiatan ini.

Pihak sekolah menyatakan bahwa mereka memperoleh manfaat berupa bertambahnya wawasan mengenai kesehatan jiwa remaja, masalah game online pada remaja dan permasalahan serta penanganannya.

Selain itu, secara tidak langsung kegiatan ini sangat membantu orangtua dalam meningkatkan kemampuan anak mereka berperilaku asertif.

Tim pengmas Departemen Keperawatan Jiwa FIK UI berharap agar pihak sekolah dan orangtua dapat terus memantau perkembangan kesehatan jiwa para remaja dan terus memelihara serta meningkatkan kemampuan para remaja melakukan perilaku asertif agar dapat menurunkan serta mencegah perilaku agresif.