Sekilasindonesia.id, || SERANG – Dekan dan Wakil Dekan 1 Fakultas Syariah UIN SHM Banten menjadi bagian partisipan kegiatan Konferensi Internasional dan The Asian Muslim Action (AMAN) Assembly yang digelar oleh Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh. Konferensi yang digelar sejak 14-17 Oktober 2023 dihadiri perwakilan dari 20 negara di dunia.
Tujuan konferensi itu adalah untuk mempromosikan budaya beragama yang inklusif dan memberikan kesempatan bagi pertukaran pemikiran antara muslim dan kelompok beragama lain dari berbagai negara. Menurut Ahmad Zaini (Dekan Fakultas Syariah UIN SMH Banten) kehadirannya bersama Wakil Dekan Bidang Akademik, M.Ishom El Saha di Aceh ialah untuk berpartisipasi aktif menyuarakan isu hak asasi manusia (HAM) dan perdamaian dunia.
Sejumlah aktor perdamaian dunia seperti, Qutub Jahan Kidwai dari India, Rehana Majid dari Pakistan, Hamsatu Allamin dari Nigeria, dan Venerable Napan dari Thailand, hadir dalam konferensi ini. Mereka membawa pengalaman dan inisiatif perdamaian, kesetaraan gender, equality dan pembelaan hak-hak minoritas dari berbagai belahan dunia.
Dalam sambutan Rektor UIN Ar-Raniry Aceh, Prof. Mujiburrahman menyampaikan pentingnya menyuarakan nilai-nilai Islam Rahmatan Lil Al-Amin dari kota Serambi Mekkah, yang sudah berpengalaman mengahadapi konflik. Rektor juga meminta supaya konferensi ini memberikan rekomendasi konkrit penyelesaian konflik Israel-Palestina yang sudah memakan ribuan korban jiwa.
Sementara dalam sambutan selaku Acting President AMI, Prof. Amelia Fauzia, dipaparkan program kegiatan yang sudah dilakukan organisasi yang berpusat di Thailand dan Jakarta itu semenjak berdiri. AMI aktif mengupayakan resolusi konflik di Thailand Selatan, di samping aktif melakukan pendampingan korban konflik sosial dan keagamaan di Maluku, Poso, Madura, dan lain sebagainya. AMI juga telah menjalin kerjasama dengan organisasi sosial dan keagamaan, lembaga pendidikan tinggi dan pesantren.
Setelah opening ceremony kegiatan bertemakan “Religious inclusion and peacebuilding in the world: The Perspective Moslems” dilanjutkan diskusi pararel yang mengangkat isu-isu penting. Diantaranya isu syariat Islam dan promosi beragama secara inklusif dan penuh damai, metode pendekatan fatwa dan dialog agama untuk kemanusian, dan lain lain.
Kegiatan diskusi pararel ini berlanjut sampai hari Selasa (17/10/23) untuk menghasilkan rekomendasi dan menyusun program kerja AMI lima tahunan ke depan bersama mitra kerjanya, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Dekan Fakultas Syariah UIN SMH Banten berharap kegiatan semacam ini dapat diadopsi dan diselenggarakan di Banten. Dengan kegiatan semacam ini, Banten dapat mempromosikan kehidupan beragama dan toleransi serta equality yang nyata-nyata terjadi, sebagaimana UIN Ar-Raniry Aceh, untuk menepis stigma dan penilaian yang selama ini muncul di masyarakat.
Bagindo Yakub.