PANDEGLANG, SEKILASINDO.COM – Hadiri Istighosah Kubro masyarakat Banten, dan Doa bersama untuk keselamatan masyarakat Banten Kedamaian Bangsa dan santunan pada masyarakat yang terkena dampak sunami di Kecamatan Sumur Pandeglang, Kamis (28/2) pagi hingga sore .
Dalam Istighosah Kubro tersebut, puncak tausyiah diberikan oleh KH Kurtubi, dengan imbauan yang menyejukkan untuk bersama-sama mendoakan keselamatan dan kedamaian bangsa serta berharap pada pemerintah agar mempertimbangkan daerah Pandeglang untuk dijadikan wilayah ekonomi khusus untuk dijadikan Bali ke dua, jadikan Banten wilayah pariwisata yang religius.
Dalam acara istighosah hadir antara lain KH Murtadho Dimyati, Habib Hasim, Habib Ali, Habib Hasan , KH A Kurtubi, KH Pahruroji, tokoh Jawara Banten Dudung Sugriwa, KH Ujang Surya, Ketua Hilmi KH Hambali.
Ketua DPP PFI Banten KH M Fahrurozi menyampaikan Laporan pengeluaran dan pemasukan selama dua bulan paska tsunami selat Sunda.
Baksos yang telah dilakukan oleh keluarga besar FPI dan simpatisan menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada seluruh yang hadir, khususnya kepada para Kyai, Ulama, dan warga Nahdliyin yang terus mendoakan bangsa.
“Terimakasih pada hadirin dan keluarga yang telah ikut serta memberikan sumbangan untuk kemanusiaan lewat kami berikut laporan keuangan agar tidak menimbulkan fitnah mulai terjadi Nya tsunami malam ahad dua bulan yang lalu hingga hari ini termasuk Carita, labuan, Panimbang, Tanjung Lesung, Sumur, Taman Jaya dan berakhir di Tanjung lame,” ungkap KH M Fahrurozi.
Belaiu juga menjelaskan, sejak terjadinya tsunami 22/12/2018 hingga 28/2/2019. Dana yang masuk secara keseluruhan dari posko satu sampai tiga pada rekening sebanyak Rp.7.689 200.000 (tujuh milyar enam ratus delapan puluh sembilan juta dua ratus ribu rupiah) dan sudah disalurkan.
“Bantuan ada yang berbentuk fisik 20 rumah, tujuh musolla dan mesjid, ada juga yang berbentuk uang tunai dan logistik berbetuk sembako dan saat ini akan berikan sumbangan berbetuk perahu nelayan 10 buah dan 1500 Paket sembako ,313 Santunan anak yatim dan duafa. Sisa saldo yang ada pada rekening saat ini Rp.72.109.000 (tujuh puluh dua juta seratus sembilan ribu rupiah) dan rencana akan digunakan membangun seratus rumah korban tsunami tapi ini bukan janji In Shaa Allah,” tuturnya.
Dipenghujung acara KH Kurtubi mengatakan bantuan dari pemerintah lambat, padahal masyarakat butuh.
KH Kurtubi juga menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan niatnya untuk menjadikan Pandeglang untuk di jadikan Bali ke dua karena Pandeglang memiliki julukan seribu kiai dan sejuta santri.
“Tolong dipertimbangkan oleh pemerintah Pandeglang untuk dijadikan kawasan ekonomi khusus untuk dijadikan Bali kedua, jadikanlah Pandeglang daerah wisata religius yang islami seperti Turki, jangan sampai dijadikan daerah yang mengundang maksiat, mengundang murka Allah yang rugi bukan pemerintah tapi masyarakat kecil,” tutupnya.
Penulis : Ade