GOWA, SEKILAS INDO.COM- Sekretaris Induk Perwakilan Petani Pemakai Air (IP3A), Ramli Lallo, merasa geram dan kecewa karena merasa dijanji- janji saja mau diperbaiki tanggul bendungan Kampili, sejak bencana banjir yang melanda pada bulan Januari (22/1) tanggul bendungan Kampili roboh dan hingga kini dari pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jene’berang belum memperbaikinya.
Kemarin saja, saat pertemuan (26/2) di Balai Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Gowa, BBWS Pompengan Jeneberang, tak satupun hadir dari pihaknya.
“Jadi rencananya besok (28/2), kami akan datangi ke kantornya di Balai Pompengan diantaranya dari IP3A, Dinas PU, Dinas Pertanian, Komisi 3 DPRD Kabupaten Gowa, dan pemerhati irigasi,” kata Ramli di Sekretariat Group Wartawan Media Online (GoWA- MO) Rabu (27/2/2019)
Dia jelaskan maksud kedatangannya besok ke Pompengan Jene’berang yaitu untuk meminta kepastian tanggul bendungan Kampili yang roboh, agar segera diperbaiki.
Karena ini kepentingan mendesak, ada ribuan petani yang terancam gagal panen di tahun ini, apabila tanggul bendungan Kampili itu tidak diperbaiki.
“Dampak dari tanggul bendungan Kampili yang roboh, air tidak bisa masuk ke persawahan, yang ada di Kecamatan Palangga, Kecamatan Barombong, Bontonompo, Bontonompo Selatan, dan selebihnya masuk wilayah kota Makassar dan Kabupaten Takalar,” jelasnya.
Sangat disayangkan apabila tidak segera diperbaiki, 9000 hektar sawah akan terancam gagal panen dan akan menganggu perekonomian masyarakat di Gowa.
“Berharap agar pihak Balai Pompengan Jene’berang segera memperbaiki tanggul bendungan Kampili yang roboh, karena kasihan ribuan petani menjerit, lahannya kekeringan, air tidak bisa masuk ke sawah.(Shanty)