Daerah

Bakuda Bangka Selatan Gelar Workshop Penatausahaan Belanja Daerah, Ini Tujuannya

×

Bakuda Bangka Selatan Gelar Workshop Penatausahaan Belanja Daerah, Ini Tujuannya

Sebarkan artikel ini

Sekilas Indonesia, Bangka Selatan – Badan Keuangan Daerah (Bakuda) Kabupaten Bangka Selatan menggelar kegiatan Capasity Building Workshop Penatausahaan Belanja Daerah tahun 2023, di Kantor Bank Sumsel Babel Pangkalpinang, Selasa (4/7/2023).

Kepala Bakuda Bangka Selatan, Agus Pratomo mengatakan, kegiatan Capasity Building ini bertujuan untuk penerapan digitalisasi transaksi belanja pemerintah daerah menuju pengelolaan keuangan yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi.

Click Here

Mengingat dengan perkembangan teknologi informasi dan tranformasi digital yang terus berlanjut, digitalisasi transaksi keuangan telah menjadi salah satu aspek krusial dalam meningkatkan efisiensi, transparansi dan keandalan dalam pengelolaan keuangan daerah.

Hal ini mencerminkan komitmen bersama dalam memanfaatkan potensi teknologi untuk mencapai tujuan strategis Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan agar tata kelola keuangan daerah menjadi lebih baik.

“Digitalisasi transaksi keuangan bisa membawa berbagai manfaat yang signifikan bagi kita. Terutama dapat memberikan kita kemampuan untuk melakukan pembayaran secara elektronik, memproses berkas secara digital, sehingga dengan menggunakan sistem keuangan yang terintegrasi dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi seluruh pihak yang terlibat dalam aktivitas pengelolaan keuangan kita,” kata Agus.

“Selain itu, digitalisasi juga membawa transparansi yang lebih tinggi dalam pengelolaan keuangan. Sehingga kita dapat memantau dan melacak setiap transaksi dengan mudah,” imbuhnya.

Agus menjelaskan, dengan menggunakan sistem ini, tidak hanya memberikan keuntungan bagi proses pengelolaan keuangan saja. Tetapi juga memberikan keyakinan kepada masyarakat dan mitra kerja bahwa pemerintah daerah bisa menjalankan kegiatan keuangan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas tinggi.

“Sebagai contoh, dengan keunggulan penerapan pengajuan penerbitan SP2D kepada pihak ketiga melalui LS-kontrak, pihak OPD sudah dapat melakukan perekaman data kontrak atas belanja daerah kedalam sistem serta data rencana pencarian,” jelas dia.

Agus Berharap, melalui digitalisasi keuangan dapat membuka pintu bagi inovasi dan tranformasi dalam cara melakukan bisnis. Sehingga ke depan dapat memanfaatkan teknologi analitik, kecerdasan buatan, dan alat pendukung lainnya, agar pemerintah daerah dapat menggali wawasan beharga dari data keuangan daerah, serta mengoptimalkan proses pengambilan keputusan dan mengidentifikasi peluang baru dalam pengelolaan keuangan.

“InsyaAllah kedepannya kita akan terapkan dengan mengimplementasikan mekanisme seperti, kartu kredit pemerintah daerah (KKPD) dalam belanja pemerintah daerah yang secara mendatory, sesuai yang diamanatkan dalam peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 79 tahun 2022,” harapnya.

Lebih lanjut, ia juga mengingatkan kepada semua stakeholder, bahwa digitalisasi keuangan bukanlah akhir sebuah tujuan. Melainkan alat atau tools untuk mencapai tujuan strategis yang lebih besar untuk dapat meningkatkan pelayanan publik agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Saya juga ingin mengingatkan bahwa digitalisasi ini bukan lah tujuan akhir kita. Karena melalui digitalisasi ini sangat penting bagi kita untuk terus meningkatkan kompetensi digital, agar dapat mengadopsi perubahan dengan cepat dalam setiap langkah yang kita ambil,” tuturnya. (Riki)

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d