SEKILAS INDONESIA | PANGKALPINANG
Di era teknologi yang maju begitu pesat, mau tidak mau siapa pun perlu untuk beradaptasi. Karena apabila dapat menyesuaikan diri dengan baik, maka dampak positif pun dapat dirasakan, atau sebaliknya.
Begitu pula Patricia Bella Olina yang akrab disapa Bella. Melihat peluang yang positif dari ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), dirinya memanfaatkan hal tersebut untuk menginspirasi banyak orang, yakni sebagai kreator digital.
Tidak hanya itu saja, dirinya juga tergabung sebagai bagian dari Kithkin Charity yang salah satunya berfokus pada UMKM yang ada di seluruh Indonesia. Di mana nantinya mengajarkan marketing, literasi digital, maupun financial. Berkenaan dengan itu, ia mengaku siap dan memang berencana untuk ikut serta membantu para pelaku UMKM yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel).
“Tentu saya ada rencana untuk membantu dan mendukung UMKM yang ada di Babel. Saya sangat bersedia untuk diundang pada seminar dan mengajarkan langsung terkait literasi digital kepada pelaku UMKM,” ujar Bella pada Talkshow Spesial bersama Puteri Indonesia Bangka Belitung II dan Favorit 2023 Patricia Bella Olina, pada Program Ku Cinta Babelku, di Studio In Radio 97,6 FM, Senin (10/4/23).
Ia juga mengatakan bahwa UMKM di Indonesia, khususnya di Kep. Babel juga memiliki potensi yang besar. Dibarengi dengan kemajuan iptek dan membaiknya kondisi perekonomian pasca pandemi Covid-19. Untuk itu, pemanfaatan teknologi lewat literasi digital yang baik sangat dibutuhkan.
“Menurut saya Kep. Babel itu memiliki potensi yang sangat besar ya. Apalagi dengan jumlah penduduknya yang mencapai 1,4 juta. Dan juga sekarang kita memiliki akses teknologi yang lebih maju dari sebelumnya. Jadi, memang kita harus memanfaatkan momentum ini,” ujarnya.
Bella menambahkan, bahwa ia akan berfokus pada pengajaran kepada anak muda. Karena menurutnya, nanti para anak muda yang sudah mendapatkan ilmu ini, akan membagikannya kembali kepada yang lain terutama untuk _old generation_ atau generasi terdahulu.
“Mungkin fokus awalnya nanti pengajaran ke generasi muda dulu. Lalu, nanti kita tularkan semangat ke rekan generasi berikutnya. Kemudian setelah itu, ilmu tersebut akan terus mereka bagikan ke yang lainnya, salah satunya kepada yang lebih tua,” kata gadis berdarah Pangkalpinang, penyuka martabak tersebut.
Penulis: Intan