MUNA BARAT, SEKINDO.ID – Demokrasi merupakan mandat dari sila keempat Pancasila yang mengharuskan pemerintah menghasilkan sistem pemerintahan berbasis kerakyatan dan dilakukan secara musyawarah mufakat. Sehingga, diharapkan dengan melaksanakan demokrasi sebagai implementasi sila keempat yang menguatkan sila ketiga, Indonesia dapat berhasil menguatkan peradaban politik yang berdasaran kemanusiaan yang adil dan beradab.
Kolaborasi adalah kunci untuk menghadirkan perubahan yang lebih baik bagi masa depan Indonesia khususnya di Sulawesi Tenggara. Terutama, menjelang gelaran Pilgub dan Pilkada Serentak 2024 nanti.
Salah satu Tokoh Politik Sultra sekaligus calon kandidat Doktor Politik Universitas Nasional Jakarta (UNAS), La Ode M. Rajiun Tumada menerangkan bahwa dilihat dari letak topografi wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara teridiri dari wilayah daratan dan kepulauan yang lahir dari empat pilar besar yakni Suku Tolaki Mekongga,Suku Muna, Suku Buton dan Suku Moronene yang mendiami di Bumi Anoa Sulawesi Tenggara yang tersebar di empat wilayah besar di Sulawesi Tenggara yakni Kolaka Raya, Konawe Raya, Buton Raya dan Muna Raya.
“Sultra ini memiliki topografi yakni memiliki wilayah daratan dan Kepulauan. Persatuan dan kolaborasi tokoh daratan dan kepulauan perlu dilakukan di Pilgub nanti,” ujar Rajiun Tumada saat ditemui di kediamannya ketika siap berangkat ke Kendari, Rabu (15/03/2023).
Menurutnya, semua figur saat ini memiliki peluang di Pilgub Sultra baik dari wilayah daratan ada seperti Tina Nur Alam, Kery, Lukman Abu nawas, Ruksamin, Abdul Rahman Saleh dan ASR dan untuk wilayah kepulauan yakni Rusman Emba, Ridwan Bae, Safey Kahar, Amirul Thamin, Umar Samiun, La Ode Bachrim, dan La Ode Ida.
“Semua figur ini punya peluang menjadi Calon Gubernur dan Wakil Gubenur nanti. Mereka semua adalah tokoh dan figur terbaik Sultra saat ini,” ucapnya.
Lebih lanjut Rajiun Tumada menyampaikan berbicara Pilgub di Sultra sangat kental dengan kolaborasi daratan dan kepulauan. Dan kolaborasi daratan dan kepulauan ini terbukti memenangkan Pilgub Sultra tahun 2014, antara Nur Alam berpasangan dengan Salelasata dan Pilgub 2018 kemarin antara kolaborasi Ali Mazi berpasangan dengan Lukman Abunawas.
“Jadi begitu pentingnya kolaborasi daratan dan kepulauan di Pilgub Sultra kedepan. Jika daratan menjadi calon gubenur maka wakilnya tentu dari kepulauan dan sebaliknya jika dari kepulauan sebagai calon gubernur maka wakilnya dari daratan,” terangnya.
Lebih lanjut Rajiun menguraiakn jika wilayah kepulauan tampil sebagai calon gubernur maka untuk wakilnya harus dari wilayah daratan. Adapun tokoh figur dari wilayah Kepulauan Muna Raya seperti Rusman Emba, Ridwan Bae, La Ide Bahrim dan La Ode Ida dan untuk Buton Raya seperti Amirul Thamin, SaFey Kahar dan Umar Samiun. Semua figur kepulauan memiliki kapasitas untuk tampil sebagai calon gubernur dan wakil gubenur. Tentunya kemarin perwakilan dari wilayah Buton Raya melahirkan Gubenur yakni Ali Mazi, maka kali ini saat Muna Raya tampil di Pilgub nanti baik sebagai calon gubernur dan wakil gubernur.
Akan tetapi berbicara siapa yang layak sebagai calon gubernur dan wakil gubernur, secara politik semua ini tergantung strategi jitu kolaborasi daratan dan kepulauan dari sisi materi, basis, simpatisan dan popularitas tokoh tersebut. Kenapa demikian, indikator ini semua menjadi kajian siapa yang layak menjadi calon gubernur dan wakil gubernur nanti. Misalnya antara figur dari daratan dan kepulauan akan nampak dari popularitas dan basis hingga berbicara materi dari masing-masing figur itu sendiri.
Ketika disinggung peluang Tina Nur Alam di Pilgub Sultra, menurut Rajiun Tina Nur Alam memiliki peluang besar di Pilgub jika berpasangan dengan tokoh dari kepulauan. Dan Ibu Tina merupakan Istri dari Mantan Gubenur Sultra yakni Nur Alam yang memiliki basis dan simpatisan yang tersebar di Sulawesi Tenggara.
“Menurut saya Ibu Tina berpeluang di Pilgub nanti, jika beliau berpasangan dengan dari kepulauan. Misalnya kolaborasi Tina Nur Alam dan Rusman Emba atau dengan Ridwan Bae. Mengapa Ibu Tina berpasangan dengan Rusman Emba atau Ridwan Bae, karena dua tokoh ini memiliki basis dan popularitas di wilayah Muna dan Muna Barat khususnya Muna Raya. Kita tahu bersama, Tina Nur Alam adalah Istri dari Mantan Gubernur Sultra, Nur Alam tentu sampai saat ini memiliki basis, pendukung dan simpatisan, dan Ibu Tina juga adalah Aleg DPR RI dua periode tentunya memiliki suara dasar. Jadi, sangat berpeluang Ibu Tina berpasangan dengan Rusman Emba atau Ridwan Bae, Lagi-lagi kolaborasi antara daratan dan kepulauan. Jadi kolaborasi wilayah daratan dan kepulauan adalah dasar utama kemenangan di Pilgub nanti,” jelasnya.
Sekali lagi Rajiun menegaskan kembali bahwa kolaborasi wilayah daratan dan kepulauan merupakan dasar kemenangan di Pilgub Sultra 2024 nanti. “Jika 01 di kepulauan maka 02nya harus dari daratan dan jika 01nya dari daratan maka 02 nya harus dari kepulauan,” tegasnya.
Selain itu pula Rajiun mengungkapkan bahwa semua tokoh daratan seperti Lukman Abu nawas, Kery, Ruksamin, Abdul Rahman Saleh dan ASR memiliki peluang jika berkolaborasi dengan tokoh kepulauan.
“Lukman Abu nawas, Kery, Ruksamin, Abdul Rahman Saleh dan ASR bisa berpasangan dengan tokoh kepulauan seperti Ridwan Bae, Rusman Emba, Amirul Thamin, SaFey Kahar dan Umar Samiun. Semua itu tergantung ” Misteri” dan kecocokan kolaborasi mereka. Dan peluang kemenangan Pilgub nanti tergantung kolaborasi dan strategi jitu masing-masing paslon,” ungkapnya.
Sementara itu ketika disinggung terkait Pil caleg DPR RI, Rajiun mengatakan bahwa dirinya merupakan kader Nasdem, ia menilai Nasdem berpeluang memperoleh dua kursi di Pil Caleg DPR RI.
“Pilcaleg kemarin Nasdem satu kursi di DPR RI yakni ibu Tina Nur Alam. Pilcaleg mendatang Nasdem akan peroleh dua kursi di DPR RI karena ada kekuatan baru seperti Ali Mazi dan Kery. Semua punya peluang-peluang. Jika semua kerja keras baik Ali Mazi dengan basis kepulauannya dan Kery kerja sebagai bupati Konawe memiliki basis dan popularitas ditambah dengan semua pengurus partai Nasdem bekerja, InsyaAllah Nasdem akan peroleh dua kursi di DPR RI,” ujarnya.
Ketika Wartawan Media Sekindo.id menanyakan kepada Rajiun Tumada, mengapa tidak mencalonkan diri sebagai calon gubernur dan wakil gubenur, dengan spontan Rajiun berkata “untuk saat ini saya fokus di Pilkada Muna. Saya akan tampil di Muna, kita bangun daerah Muna dulu,” tuturnya sambil tersenyum.
Penulis: LM Sacriel