SEKILASINDONESIA.ID, WAJO – Bupati Wajo, Amran Mahmud berharap agar Koperasi Syariah (Kopsyar) Baitul Maal wat Tamwil (BMT) As’adiyah bisa hadir dalam pengembangan perekonomian masyarakat.
Salah satunya, membantu petani untuk menampung produksi atau hasil panen, sehingga harga tidak dimainkan oleh pihak tertentu, dan petani bisa mendapatkan hasil yang lebih baik.
Harapan ini disampaikan Amran Mahmud saat menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) Kopsyar BMT As’adiyah XXII di Kampus IAI As’adiyah Sengkang, Ahad (22/1/2023).
“Ketika musim panen raya, kadang banyak tengkulak yang berusaha memainkan harga sehingga yang dirugikan adalah petani. Kita berharap BMT ini bisa memaintenance sehingga bisa membantu menghilangkan hal-hal seperti itu agar masyarakat bisa mendapatkan hasil maksimal,” ucap Amran Mahmud.
Amran yang dikenal dekat dengan kalangan pesantren, menambahkan, jika potensi As’adiyah bisa dimaksimalkan, maka pihaknya sangat yakin pondok pesantren tertua di Sulsel ini akan mampu memproduksi dan menjalankan perekonomian sendiri.
“Ini juga yang sementara kita kembangkan, bagaimana pondok pesantren yang ada di Wajo bisa sambil melakukan kegiatan ekonomi agar bisa membiayai operasional pesantren. Misalnya pertanian terpadu berbasis pesantren dan lainnya,” sebut Amran.
Dalam kesempatan ini, Amran jugamengapresiasi atas sinergitas dan kolaborasi As’adiyah yang telah terjalin selama ini. Pihaknya selalu siap mendukung dan akan meningkatkan kerja sama diberbagai bidang.
Sementara Ketua Umum PP Ponpes As’adiyah, AG Prof Nasaruddin Umar, yang memberikan nasehat umum sekaligus ceramah ekonomi Islam, berharap pengurus BMT As’adiyah sesegera mungkin melakukan studi banding di salah satu Pondok Pesantren di Jawa Timur, yaitu Ponpes Sidogiri.
“Ponpes Sidogiri ini luar biasa asetnya sekarang ini dan tidak pernah menerima bantuan dari Pemerintah. Bahkan semua kebutuhan disana dipenuhi oleh sirkulasi bisnis yang ada di Pondok Pesantren. BMTnya itu mampu melakukan eksport dan import serta sudah beberapa kali mendapat penghargaan. Sebetulnya caranya sederhana sekali, ada kejujuran, ada ketelatenan, ada kemauan SDM untuk belajar dan ini adalah modal yang sangat penting,” jelas Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta ini.
Prof Nasaruddin Umar juga menyampaikan keyakinannya bahwa ke depannya, Sengkang ini menjadi kota situs spritual yang sangat penting. “Insya Allah kita akan terus mencetak ulama, apalagi lahirnya para ulama di Sulawesi Selatan itu umumnya dari Pondok Pesantren As’adiyah,” tegasnya.
Selain itu, pihaknya mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Wajo di bawah kepemimpinan Amran Mahmud yang sukses menciptakan sinergi dengan Pondok Pesantren As’adiyah.
“Alhamdulillah terima kasih Bapak Bupati dan Kepala Dinas Perindagkop telah hadir bersama kita. Kita berharap Bapak Bupati bisa memberikan arahan dan Kepala Dinas bisa sharing teknis dan mikro ekonomi kepada kita semuanya, khususnya kepada BMT As’adiyah,” harapnya.
Kegiatan ini dihadiri beberapa tokoh seperti Direktur PTIQ Jakarta, AG Prof M. Darwis Hude, Ketua Yayasan As’adiyah, Andi Muhammad Yunus Panaungi, Wakil Ketua Umum PP Pontren As’adiyah, AG Muhyiddin Tahir, Kepala Kemenag Wajo, Muhammad Yunus, Rektor IAI As’adiyah, AG Muhammad Yunus Pasanreseng Andi Padi, Kepala Dinas Perindagkop, Andi Aso Ashari, para tamu kehormatan serta undangan lainnya. (Humas Wajo/*)