Sekilasindonesia.id, Bangka Selatan –
Plt. Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Bangka Selatan, Sumindar mengatakan, pihaknya akan siap untuk membayar 1 juta perbulan untuk mengurusi masyarakat Pasiban Toboali Bangka Selatan yang mengalami ODGJ yakni, Hasimah dan Niar.
Dirinya menjelaskan, pihaknya dengan Kaling sudah berembuk untuk mencarikan biaya perawatan Hasimah dan Niar, agar kondisi mereka yang ODGJ bisa dirawat dengan baik.
“Dinsos beberapa hari lalu sudah berembuk dengan pak Kaling untuk mencarikan biaya perawatan dirumah, untuk membayar orang minimal satu juta rupiah bagi siapapun yang mau mengurusi mereka berdua,” Kata Sumindar saat di konfirmasi melalui pesan whatssap, Rabu (21/12/2022).
Menurutnya dengan mengajikan orang sebesar 1 juta Rupiah perbulan dua pasien ODGJ ini bisa terbantu dan ada yang mengurusi.
“Dan ini usaha kami biar ada orang yang bersedia membantu pasien ODGJ ini, muda-mudahan nanti ketemu pos anggaran yang tepat,” Ujarnya.
Selain itu, Sumindar menambahkan, sebelumnya anak dari ibu Hasimah yang bernama Niar sudah pernah di rujuk ke Rumah sakit Jiwa Sungailiat.
“Niar sebelumnya sudah pernah kita rujuk ke RSJ, tapi di pulangkan karena ibunya nyari terus,” Tuturnya.
Sebelumnya, Hasimah (69) dan anaknya Niar salah satu warga Pasiban Kelurahan Tanjung Ketapang Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan, sempat viral di media sosial Facebook.
Pasalnya, di kabarkan dari salah satu akun media sosial yang bernama Aswin Iin, nenek berusia 69 tahun ini belum pernah mendapatkan bantuan, bahkan tak jarang untuk mendapatkan bantuan makan pun sulit.
Di media sosial, akun yang bernama Aswin Iin meminta kepada para dermawan maupun dinas terkait untuk bisa membantu nenek Hasimah dan anaknya yang mengalami ODGJ untuk bisa makan sehari-hari.
“Assalamu’alaikum, ada gak ya dinas pemadam kelaparan?, kalo ada tolong bantu warga saya, untuk makan sehari-hari jadi la, atau para dermawan bantu aku mengatasinya, karena anak dan ibu ini gangguan jiwa (ODGJ) yang gak ada sanak saudara,” Tulis Aswin di akun Facebook miliknya pada, Selasa (20/12/2022).
Dengan adanya pernyataan dari Aswin Iin melalui akun media sosialnya, hal tersebut di bantah oleh beberapa warga Pasiban.
Menurut warga sekitar saat di temui tim wartawan, mereka mengatakan terkait berita nenek Hasimah dan anaknya yang kelaparan seperti di sebutkan di Facebook itu tidak benar, bahkan para tetangga disini sering membantu dan memberikan makanan kepada nenek Hasimah dan anaknya yang bernama Niar setiap hari.
“Itu ap yang di beritakan oleh Aswin di Facebook terkait kelaparan itu tidak benar, setiap hari kami para tetangga di sini selalu mengantarkan makanan pagi dan sore kepada mereka, hanya saja nenek ini selalu bilang tidak pernah memasak karena tidak ada bahannya, tapi itu di maklumi karena kondisi beliau sudah tua (pikun),” Kata Iir (57) tetangga nenek Hasimah kepada wartawan, Rabu (21/12/2022).
Iir (57) menjelaskan, selama ini pihak keluarga dari nenek Hasimah dan Niar tidak pernah datang dan mengurusnya.
“Untuk keluarganya gak pernah datang pak, beliau tau-taunya di kami, dari tetangga dan masyarakat sekitar aja pak,” Ujarnya.
Hal senada juga di katakan oleh Lurah Tanjung ketapang, Fandi atau yang sering di sapa Ipan, ia mengatakan dengan adanya berita tersebut dirinya langsung kroscek ke lapangan untuk melihat kondisi Hasimah dan Niar.
“Dengan adanya berita ini, saya selaku Lurah Tanjung Ketapang langsung turun kelapangan untuk menanyakan langsung ke warga sekitar, dan mereka ini selalu makan pak, hanya saja kondisi mereka saat ini ODGJ,” Kata Fandi saat di temui di lokasi rumah Hasimah.
Terkait tidak pernah mendapatkan bantuan, Fandi membantah, menurut Ia, keluarga nenek Hasimah dan anaknya selalu mendapatkan bantuan dari kelurahan, maupun dari donatur Yayasan Baher, namun bantuan tersebut tidak langsung di berikan kepada mereka, bantuan tersebut di pegang oleh tetangga sebelah rumahnya.
“Kalo bantuan mereka selalu dapet pak, dari TKSM, Yayasan Baher, dan warga sekitar juga sering membantu mereka, namun bantuan tersebut tidak langsung di berikan kepada mereka,bantuan tersebut di titipkan ke tetangga sebelah, karena kondisi mereka ODGJ, takutnya kalo di berikan kepada mereka langsung, takutnya hilang,” Ucapnya.
Terkait hal ini, Fandi mengatakan pihaknya akan kordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Bangka Selatan.
“Dengan kondisi mereka ODGJ ini, nanti kami akan kordinasi dengan pihak Dinas Sosial, apakah mau di bawa ke panti, atau dikirim ke Belitung atau ke RSJ Sungai Liat,” Tuturnya.
Berdasarkan pantauan tim wartawan di lapangan, kondisi rumah nenek Hasimah dan Anaknya Niar sangat memperihatinkan, dimana terlihat kondisi rumah yang di tempatinya jauh dari kata layak.
Terlihat didalam area rumah berantakan, tak ubah seperti (maaf) kandang ayam. Saat tim wartawan memasuki kedalam tercium aroma tak sedap dari dalam rumah tersebut, menurut warga sekitar Nenek Hasimah dan Anak nya selalu buang kotoran di dalam rumah dekat mereka tidur. (Riki)