NAMANG-Sebuah surat berisi nama, alamat dan tanda tangan ratusan warga mendadak bikin heboh desa Baskara Bakti. Pasalnya surat tanpa kop yang diakui dibuat oleh Sunaini alias Nong terkirim ke kantor Desa Baskara Bakti tersebut tak hanya diduga memuat banyak tanda tangan palsu warga Baskara Bakti.
Cara pengumpulan tanda tangan untuk surat tertanggal 30 November 2022 tersebut juga ditenggarai ada motif pembohongan publik, yang dilakukan oleh mantan Ketua RT bernama Jailani alias Jai, disebut-sebut menjadi salah satu operator pengumpulan tanda tangan warga Baskara Bakti, atas perintah Sunaini alias Nong.
Sedangkan Nong sendiri mengaku tidak menolak untuk bertanggung jawab atas surat yang dibuatnya tersebut jika terjadi masalah hukum.
“Sebagai masyarakat, kan kami berhak pak bertanya. Saya membuat surat ini juga atas keinginan warga. Waktu itu kami bertanya dengan orang tipikor, kata nya silahkan saja. Maka saya buat surat itu. Dan tanda tangan saya itu asli semua pak. Saya sendiri yang meminta tanda tangan dari warga. Tapi memang saya meminta Jailani untuk mengumpulkan tanda tangan warga yang lain. Tapi kalau disuruh tanggung jawab saya tidak mau,”
“Kami ini kan cuma mempertanyakan saja. Ada masalah apa Kades Baskara Bakti ini. Warga ini sudah ramai dan resah. Sehingga sebagai masyarakat kami pempertanyakan, bukan meapor ini pak. Masa kami bertanya malah kami disalahkan?” ungkap Sunaini alias Nong kepada sejumlah wartawan di kediamannya, Jumat (9/12/22) sore.
Berdasarkan penelusuran dan informasi yang dikumpulkan wartawan pada Kamis (8/12/22) kemarin, beberapa warga mengaku tak mengetahui perihal tujuan pengumpulan tanda tangan tersebut.
Tak hanya itu, beberapa warga mengaku namanya dicantumkan sekaligus disebut bertanda tangan dalam surat tersebut, diberikan informasi yang berbeda-beda. Namun tidak sedikit juga masyarakat yang dibohongi Jai dengan mengatakan pengumpulan tanda tangan tersebut terkait pembagian kompensasi TN.
“Jai yang suruh tanda tangan, katanya untuk jatah pembagian kompensasi TN. Jadi kami teken lah. Sebagian lagi keluarga saya ada nama nya di situ saya juga yang teken,” terang seorang warga.
“Saya kurang tau pak, pokonya ada Jai datang, dia bilang mintak tanda tangan. Saya tanya untuk apa tanda tangan ini? katanya untuk gugurkan kades. Dia bilang sudah banyak yang tanda tangan, jadi saya tanda tangan lah,” terang warga lainnya.
Sementara beberapa warga dusun Baskara Bakti lainnya, mengaku hanya didatangi dan cuma disuruh tanda tangan oleh Jailani. Jumlah warga yang tidak tahu menahu soal perihal pengumpulan tanda tangan ini pun mencapai puluhan orang dari ratusan tanda tangan yang terlampir. Sementara belasan warga lainnya mengaku tak perhah didatangi oleh Jai namun nama dan tanda tangannya tertera dalam lampiran surat tersebut.
Aneh nya, kepada wartawan Jailani mengaku tidak mendapatkan penjelasan dari Sunaini soal tujuan pengumpulan tanda tangan tersebut. Menurut Jailani dirinya hanya menerima perintah untuk mengumpulkan tanda tangan warga. Bahkan ketika konfirmasi apakah tujuan pengumpulan tanda tangan tersebut untuk mengugurkan Kades, Jailani membantah.
“Tidak pak, bukan untuk menggugurkan kades Ndak, itu ibu Sunaini, saya disuruh Ibu Sunaini tuh pak. Dak tau lah, saya cuma disuruh tanda tangan. Saya sendiri tidak ikut tanda tangan. Bukan untuk mecat kades itu pak. Pokoknya sudah selesai saya ngumpulkan tanda tangan, saya serahkan ke Ibuk Sunaini. Pokoknya Ibuk Sunaini cuma suruh minta tanda tangan, iyalah kata saya. Saya juga kurang paham,” terang Jailani saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (9/12/22) pagi.
Sebelumnya, awal Desember 2022 lalu Kantor Desa Baskara Bakti menerima sepucuk surat yang tak jelas siapa pengirimnya. Surat tembusan yang tujuan utamanya adalah Polres Bangka Tengah tersebut, berisi permohonan kepada pihak Polres Bangka tengah untuk menyelidiki informasi dugaan tipikor oleh Kades Baskara Bakti.
Surat tersebut menyebutkan bahwa sumber informasi adalah pemberitaan sebuah media online. Sunaini alias Nong beralasan berita tersebut memicu keresahan warga Baskara Bakti. Ini juga yang dijadikan alasan Nong untuk membuat surat kepada Polres Bangka Tengah dengan lampiran tanda tangan warga.
Kades Baskara Bakti sendiri saat ditemui wartawan pada Kamis (8/12/22) siang mengatakan bahwa dirinya sudah melakukan klarifikasi terkait masalah tersebut. Kades sudah memberikan klarifikasi termasuk dengan pihak kepolisian dan kepada para perangkat desa.
Namun terkait surat tersebut, Kades mengaku bahwa sudah menerima keluhan dari beberapa warganya yang mengaku tidak terima dengan tindakan pemalsuan tanda tangan, dan berniat menempuh proses hukum.(red)