Sekilasindonesia.id, || Jeneponto – Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Bantaeng Bersama BLK Jeneponto melakukan Pelatihan Berbasis Kompetensi Non Institusional/MTU Kejuruan Bangunan.
Pelatihan itu bertempat di Kantor Desa Bangkalaloe, Kecamatan Bontoramba, Kamis, (17/11/2022) Kemarin. Pelatihan itu berlangsung selama 20 hari, para peserta yang berjumlah 16 orang yang berasal dari 3 dusun itu adalah dari kelompok pertukangan.
Melalui Program Pelatihan Berbasis Kompetensi Non Institusional/MTU Kejuruan Bangunan bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Jeneponto khususnya di Desa Bangkalaloe.
Hal itu disampaikan Kepala BLK Jeneponto Nurma Ali, Bahwa Pertemuan pelatihan ini dilakukan untuk peningkatan skill keahlian para pekerja. Kami hari ini membuka kegiatan bersama Kordinator Penyelenggaraan Pelatihan BPVP Bantaeng
Andi Asnianty
“Pelatihan pertukangan digelar di Desa Bangkalaloe, karna pememrintah desa telah menganggarkan peralatan yang terealisasikan tahun ini, dan peralatan akan diberikan pada akhir kegiatan” ucapnya lewat sambungan Telpon Whatsapp, Jumat (18/11/2022).
Kata dia, Melalui Kegiatan APBN BPVP
Bantaeng binaanya BLK Jeneponto mengelar kegiatan untuk bersama sama mengurangi pengangguran.
“Tujuannya ini, untuk mengurangi pengangguran, sehingga kita berkolaborasi Desa yang akan memberikan bantuan,” bebernya.
Disini, setelah atau sebelum mendapatkan bantuannya sudah terlatih, bahkan mereka juga bisa mandiri atau tenaga mandiri.
“Karna sudah dapat bekal ilmu dari Balai Latihan Kerja (BLK) Jeneponto, mereka sudah dapat pembekalan Ilmu Pertukangan,” Katanya.
Saat ini pihaknya terus melakukan pelatihan dibeberapa wilayah, seperti di Kecamatan Bangkala Desa Jenetalasa, Malasoro, Kecamatan Bontoramba Maero dan Bangkalaloe dan Masih ada Desa lainya.
Iapun berharap kepada semua para peserta ikut pelatihan agar memanfaatkan kegiatan pelatih untuk medapatkan ilmu dibidang masing masing, sehingga kedepannya tidak lagi membebani pekerjaan yang lain. Paling tidak sudah bisa mandiri.
“Untuk terus mengasah ilmunya yang didapatkan dengan memanfaatkan pelatihan dengan alat yang ada,” Harap Ibu BLK Jeneponto itu.
Penulis: Firmansyah