PANDEGLANG,SEKILASINDO.COM- Dugaan Pungutan liar terhadap siswa miskin di Sekolah SMPN 1 Pagelaran Kabupaten Pandeglang mulai terungkap. Bahkan Pungutan tersebut sudah berjalan sejak Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2018 yakni untuk peralatan sekolah, seperti baju batik, baju olahraga dan atribut.
Namun heran tidak ada Kwitansi dalam pengutan tersebut sehingga terkesan tidak transparan.
Ironisnya Pungutan tersebut dibebankan terhadap siswa miskin tanpa kedua orang tua, (yatim piatu), biaya yang di bebankan terhadap siswa miskin itu, diantaranya untuk membayar atribut dan baju seragam sekitar 375 ribu rupiah, serta biaya 260 ribu rupiah untuk komputer.
Siswa yatim piatu itu, masih duduk di kalas VII saat mendaftar masuk sekolah dia sudah yatim piatu, ia juga menjelaskan kemarin masih punya tunggakan biaya kurang lebih sekitar 175 ribu lagi untuk biaya atribut dan seragam sekolah, namun kata dia, dirinya mengaku kemarin Sabtu (2/2/2019) di saat akan membayar untuk komputer, wali kelasnya tidak ada.
” Tadinya mau di bayar tapi gurunya tidak ada di kelas, gak tahu kemana,” Ujar Bocah lugu yang masih duduk di kelas VII D itu, seraya menambahkan yang lain juga teman saya sudah bayar iuran itu tidak di kasih kwitansi nya. Sabtu (2/2/2019).
Dugaan sementara guru sekolah tersebut tidak hadir lantaran sudah ramainya pemberitaan di media Sekilasindo.com edisi Jum’at lalu (1/2/2019).
Sementara itu, orang tua murid lain pun membenarkan bahwa memang adanya biaya untuk komputer, untuk kelas VII dan VIII 260 ribu rupiah dan untuk kelas IX 500 ribu rupiah, serta adanya biaya untuk peralatan di awal masuk sekolah, seperti Atribut,baju batik dan baju olahraga.
Dirinya mengaku belum lunas untuk biaya yang di bebankan oleh sekolah tersebut. ” Untuk biaya Peralatan sekolah seperti baju batik, olahraga, dan atribut belum lunas sekitar 175 ribu dari 375 ribu,dan untuk Komputer 260 ribu rupiah belum sama sekali membayar lantaran uangnya belum ada,” akunya.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa beban biaya yang di bebankan oleh sekolah SMPN 1 Pagelaran Kabupaten Pandeglang itu, tidak ada kwitansinya. ” Kita di panggil ke sekolah terus di jelaskan oleh guru biaya apa aja, tapi setelah membayar tidak ada kwitansi, karena disini kelas IX sudah bayar 500 ribu tapi tak diberikan kwitansi,” tambahnya orang tua murid kelas I C yang namanya enggan disebutkan.
Sementara itu, Komite sekolah, Suharta tidak membantah bahwa adanya biaya yang di bebankan terhadap siswa di SMP Negeri 1 Pagelaran, itu hasil kesepakatan bersama dengan orang tua wali murid.
Biaya itu untuk keperluan di sekolah menjelang UNBK karena Komputer yang tidak cukup dengan jumlah siswa kelas IX tersebut, dan itu tidak di paksakan harus bayar, terlebih bagi siswa yang miskin tanpa kedua orang tua, kilah Komite sekolah SMPN 1 Pagelaran
Ditanya adanya dugaan intimidasi saat memberikan pengumuman di depan orang tua/wali murid yang hadir tentang penggalangan dana tersebut. ” Itu untuk mengantisipasi saja, saya hanya memfasilitasi sekolah dan uang hasil tersebut bukan saya pegang tapi bendahara sama komite, dia juga salah satu guru disekolah tersebut,” katanya.
Penggalangan dana untuk komputer tersebut ternyata berbarengan dalam acara pembagian raport siswa.
penulis : Hadi Isron.