Daerah

Destinasi Wisata dan Kearifan Lokal To Bunggu, Yuk Berkunjung ke Pasangkayu

×

Destinasi Wisata dan Kearifan Lokal To Bunggu, Yuk Berkunjung ke Pasangkayu

Sebarkan artikel ini

Sekilasindonesia.id ||PASANGKAYU – Wilayah Provinsi Sulawesi Barat terdapat salah satu Kabupaten kaya akan keindahan alamnya, dimana kota tersebut juga memiliki beberapa ikon untuk kamu kunjungi, pasti kamu merasa betah dan takjub melihat keindahan penataan kotanya, yakin saja bahwa anda tidak mau ketinggalan dalam mendokumentasikan moment foto bersama dengan keluarga tercinta saat berada di Kabupaten paling ujung utara di Sulawesi Barat.

Jika kamu seorang pecinta wisata, pasti kamu sangat penasaran dengan potensi budaya di wilayah ujung utara ini. Demi menghilangkan rasa penasaran kamu, yuk berkunjung ke Pasangkayu untuk menjelahi keindahan alam serta destinasi wisata yang di milikinya, dan rasa penasaran kamu akan terobati saat melihat pemandangannya yang menakjubkan.

Click Here

Ditengah kota Kabupaten Pasangkayu, kamu akan disambut sebuah tugu berlambangkan bola dunia, disitu terdapat tulisan SMART yang artinya Sejahtera, Mandiri dan Bermartabat, ditempat inilah menjadi salah satu destinasi wisata akan keindahan kolam air mancur yang menghiasi tugu SMART tersebut, sehingga menarik perhatian para pengujung untuk bersantai bersama kawan atau sanak familynya.

Tak jauh dari tugu SMART, kamu juga melihat alun-alun ART Pasangkayu, nah disitu juga nampak terlihat Masjid Al-Madaniah yang banyak diminati pengunjung, sebab dihalaman Masjid tersebut ada sebuah ikon kolam air mancur berjoget berhiaskan lampu warna-warni dan di halamannya juga terlihat taman, maka itu akan membuat kamu takjub dengan keindahannya.

Sementara pontesi objek wisata lainnya berada di pesisir pantai dalam kota Pasangkayu, disana kamu akan menemukan sebuah anjungan yang bertulisan Vovasanggayu yang searah dengan anjungan Pasangkayu Beach, disitu juga kamu melihat Masjid Nafsul Kifaah terapung dihiasi cat warna-warni, dan setelah itu kamu bisa berkunjung ke Pantai Tanjung Babia.

Jarak dari Masjid Nafsul Kifaah dengan pantai Tanjung Babia kurang lebih sekitar 500 meter. Selain itu, di pantai Tanjung Babia kamu dapat menikmati keindahan air laut, angin sepoi-sepoi yang berhembus menghampirimu, disitu juga kamu dapat menikmati jajanan makanan tradisional yang telah disiapkan warga sekitar.

Daerah ini juga dikenal sebagai wilayah perkebunan kepala sawit, dimana perusahaan terbesar yang berada di wilayah Pasangkayu yaitu PT Astra Agro Lestari (PT AAL), kehadiran perusahaan tersebut juga mempunyai daya tarik para wisatawan untuk melihat keindahan alam di sekitar kebun sawit tersebut.

Jika kamu ingin menjelahi atau berpetualangan, tentu kamu merasakan suatu kebanggan tersendiri terhadap potensi budaya dan wisata alam yang terdapat di Pasangkayu, sebab daerah paling ujung utara di Sulbar ini masih memiliki banyak tempat yang lebih menarik untuk kamu kunjungi.

Tempat objek wisata mudah ditemukan, dimana tiap Kecamatan se-Kabupaten Pasangkayu memiliki potensi budaya dan wisata, seperti yang terletak di Kecamatan Bambalamotu, untuk mencapai pantai Koa-koa, kamu harus menempuh perjalanan kurang lebih 21 kilo meter dari arah kota Pasangkayu ke Bambalamotu, nah di Bambalamotu inilah kamu bisa melihat keindahan pantai koa-koa yang sering dipadati pengunjung, baik penduduk lokal maupun warga dari luar berdatangan menyaksikan pemandangannya, disana juga terdapat jajanan kuliner, gazebo tempat kamu bersantai, dan menikmati luasnya hamparan laut serta deretan pohon kelapa yang menjulang tinggi.

Selain dari itu, masih banyak lagi objek wisata lainnya, untuk menghilangkan rasa penasaranmu, aku jelasin secara singkat beberapa tempat yang dapat kamu kunjungi di Kabupaten Pasangkayu ya, biar kamu tidak penasaran lagi, yuk disimak nama-namanya;

Di Kabupaten Pasangkayu terdapat objek wisata pantai yaitu, pantai Cinoki, pantai Kuma, pantai Salukaili, pantai Tanjung Babia, pantai muara tikke, pantai Batu Oge, pantai Khayalan Baliri, dan masing-masing pantai tersebut memiliki daya tarik keindahan alam tersendiri.

Sementara untuk objek wisata air terjun terdiri dari, air terjun Saptanajaya, air terjun Arjuna Kastabuana, air terjun Ho, air terjun Bukit Harapan, air terjun Nagaya Kalukunangka dan masih banyak lainnya.

Pasangkayu juga terdapat objek wisata goa yaitu terdiri dari goa kapaha, goa lambara, goa lawa, goa ape, nah inilah gambaran singkat tempat wisata yang harus kamu kunjungi ketika liburan.

Kabupaten Pasangkayu ini dihuni suku terasing atau dikenal dengan to bunggu (orang bunggu) yakni suku Da’a dan suku inde dimana keduanya ini juga merupakan satu rumpung suku kaili, dan mereka memilih tempat tinggal di wilayah pegunungan seperti yang terdapat di Dusun Waisuba, Desa Pakava atau dalam bahasa Indonesianya Pekawa.

Seorang sumber yang saya temui, Ipha Latifa sampaikan, To Bunggu tinggal di dearah terdalamnya, daerah tertinggal, terluar dan tidak memiliki listrik, tapi mereka lebih memilih hidup berdampingan dengan alam, sehingga mereka membuat rumah pohon dengan ketinggian 3 sampai 5 meter, sementara luas rumahnya sekitaran 2 x 3 meter, dimana mereka hanya menginginkan hidup tenang serta terhindar dari binatang-binatang buas. Selain itu, saya datang kesana dengan tujuan untuk mengenal kearifan lokal budaya masyarakat To Bunggu, wilayah Pakava ini juga memiliki daya tarik tersendiri dengan keindahan alam dan kesejukan udaranya.

Jika ingin melihat rumah pohon dan keindahan alam sekitarnya, berkunjunglah ke Desa Pakava, tapi sebelumnya kamu harus menempuh perjalanan kurang lebih 27 kilo dari kota Pasangkayu ke Desa Pakava dengan menggunakan kendaraan motor atau mobil, setiba disitu kamu sudah bisa melihat rumah pohon mereka.

Sementara aktifitas keseharian To Bunggu ini hanya berkebun, sedangkan makanan pokok untuk mereka bertahan hidup sejak dulu hingga sekarang adalah umbi-umbian (ubi kayu). Selain itu, dulunya mereka sering berpindah-pindah tempat, jika mereka merasa terancam dari binatang buas, tapi sekarang To Bunggu ini sudah mempunyai tempat tinggal tetap, sedangkan rumah pohon mereka masih ada karena itu budayanya.

Kalau kamu masih penasaran dengan rumah pohon lainnya, maka harus menempuh perjalanan dengan berjalan kaki sekitar kurang lebih 20 kiloan lagi untuk mencapai rumah pohon To Bunggu di Dusun Waisuba, nah setiba disana rasa capekmu akan terobati dengan keindahan alam, kesejukan udara dan kearifan lokal budaya masyarakat Bunggu yang akan membuatmu merasa senang.

Selain rumah pohon, keindahan alam serta kesejukan udaranya, kamu juga dapat melihat baju adat To Bunggu yang terbuat dari kulit kayu pohon Malo, dan itu bukan sembarang kulit kayu, bahkan cara pengambilannya menunggu malam bulan purnama, sementara proses pembuatannya juga membutuhkan batu khusus yaitu batu ike terbuat dari batu lempung, itu yang mereka gunakan untuk memukul kulit kayu Malo, setelah itu mereka keringkan.

To Bunggu ini tiap tahun merayakan ritual, seperti ritual “Balia”, dan mereka wajib memakai baju adat yang terbuat dari kulit kayu Malo, sebab itu syarat utamanya, ketika merayakan ritual dan tidak memakai baju adat tersebut, maka mereka menganggap bahwa ritualnya tidak sakral atau tidak sah.

Ritual “Balia” ini sebagai bentuk penolak bahaya atau disebut “tolak balah”, misalnya jika ada suku Da’a dan suku inde yang sakit, maka mereka melakukan ritual secepat mungkin untuk kesembuhan orang yang sakit.

Pelaksanaan ritual tersebut, dipimpin oleh tokoh adat To Bunggu atau yang dituakan untuk membacakan mantra-mantra yang mereka yakini (kepercayaan), setelah itu barulah mereka melakukan ritual dengan berjalan diatas bara api dengan diiringi suara gimba (gendang).

Demikian tulisan ini saya buat sebagai gambaran objek wisata yang terdapat di wilayah Kabupaten Pasangkayu untuk kamu kunjungi, semoga bermanfaat, dan kamu tertarik dengan keindahan alamnya. (Roy Mustari)

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d