Sekilasindonesia.id || BANGKA BELITUNG – Jum’at, 24 – 26 Juni 2022 Himpunan Mahasiswa Administrasi Negara STISIPOL Pahlawan 12 Bangka ( HIMARA) Melaksanakan Program Kerja Himara Gi Natak dengan mengajak MRI Kepulauan Bangka Belitung untuk berkolaborasi, yang dihadiri langsung oleh Ketua Umum DPW MRI Babel yakni abang Ariandra Unigraha atau kerap dipanggil Abang Inong. Himara Gi Natak dilaksanakan di Desa Labuh Air Pandan, Kec.Mendo Barat dan di Pulau Medang Program ini dilaksanakan selama tiga hari.
Pada hari pertama Himara dan MRI Babel membagikan 140 paket nasi kotak dan 10 paket sembako untuk dibagikan kepada masyarakat Desa Labuh Air Pandan yang diterima dengan sangat antusias oleh masyarakat setempat. 10 paket sembako dibagikan kepada masyarakat yang masuk ke golongan Lansia ( Nenek ).
Pada Saat membagikan nasi kotak dan sembako kami sempat berbincang dengan nenek yang tinggal bertiga dengan anaknya dan cucunya yang sedang sakit terbaring selama 8 tahun. Ketika satu dari kami menanyakan anak dari nenek itu bekerja dimana.
“Anak nenek sedang bekerja di kebun sebagai petani sadap karet untuk membiayai kebutuhan sehari hari, nenek sendiri tidak bekerja karena harus merawat cucu di rumah karena nenek kwatir kalo cucu nenek ditinggal sendirian di rumah dengan kondisi seperti itu” ujar nenek. Berhubung hari sudah mulai gelap serta seluruh paket nasi dan sembako telah disalurkan semua kepada masyarakat yang membutuhkan.
Kami kembali kantor desa untuk Ishoma. Setelah Ishoma dan sholat isya kami mengajak anak-anak setempat untuk menonton bersama di kantor desa dengan film yang berjudul Merah Putih Memanggil, harapan kami menayangkan film ini supaya dapat memberi edukasi dini tentang rasa patriotisme dan nasionalisme serta menjelaskan tugas TNI kepada adik-adik yang bercita-cita sebagi TNI.
Setelah nobar selesai kami mengajak mereka untuk bermain hal hal yang bermanfaat dengan harapan kedatangan kami disitu akan berguna bagi mereka.
Hari kedua pada pagi hari berhubung pemdes Desa Air Labuh Ari Pandan dan kepolisian melaksanakan program vaksinasi dosis 1 sampai dosis 3, kami ikut serta membantu kegiatan tersebut guna menambah pengalaman dalam melayani masyarakat dan membantu proses kelancaran kegiatan vaksinasi dan juga ada beberapa Kepengurusan Himara membantu Pemdes Untuk menyiapkan Makanan Siang, jadi pada pagi hari kita terbagi menjadi dua Tim.
Tim Pertama membantu kegiatan vaksinasi dan tim kedua membantu menyiapkan makanan untuk siang hari. Setelah kedua kegiatan tersebut kita mendapat kabar dari Kepala desa Labuh Air Pandan bahwa “kapal yang akan membawa Himara dan MRi ke Pulau Medang belum bisa beroperasi dikarena air belum pasang.
Kapal baru bisa beroperasi pada sore hari, “Jadi sembari menunggu sore, lebih baik kalian pergi memancing dan mengeksplore beberapa tempat di desa, seperti jembatan gantung, sekolah MTS replika Sekolah laskar pelangi yang tidak jauh dari kantor desa,” ujar Kades Labuh Air Pandan.
Tidak berselang lama kita langsung mencari umpan untuk memancing dan langsung berangkat mencari spot untuk memancing. Sayangnya pada saat memancing kita tidak mendapatkan ikan karena terlalu banyak berbincang sambil bergurau. Setelah memancing kita sempat mampir kerumah warga setempat karena cuaca hujan, dengan sangat antusias kami terima dengan baik bahkan disediakan minuman dan makanan sambil bercerita (silaturahmi ) dengan pemilik rumah tidak berselang lama karena hujan reda kita mendapat kabar bahwa kapal sudah bisa beroperasi dan kita langsung segera pamitan kepada pemilik rumah tersebut.
Sebelum berangkat ke pulau kita mampir sejenak ke MTS replika Sekolah laskar pelangi yang ada di Belitung.
Dalam perjalanan menuju tempat kapal parkir kita di antar oleh kepala desa menggunakan mobil pick up.
Selang beberapa saat kami sampai didermaga, hujan pun turun dengan derasnya, namun hal itu tidak menyurutkan semangat kami untuk tetap menyebrang menuju pulau Medang.
Setelah sampai kepulau tersebut, kami langsung mendirikan tenda dan ada sebagian yang memasak serta bakar bakar ikan untuk santap malam bersama yang kemudian dilanjutkan dengan berdiskusi dan bersenda gurau.
Esok harinya, kami setelah makan pagi melakukan aktivitas menjaring ikan dengan istilah “nebak” Dalam bahasa Bangka. Setelah nebak, kami langsung memasak dan bakar ikan untuk makan siang, kemudian setelah makan siang kami pun melakukan giat eksplor pulau Medang dan pulau antu yang cukup ditempuh dengan jalan kaki mengingat keadaan air laut yang surut jauh.
“Setelah puas mengeksplorasi pulau kami pun bergegas kembali ke tenda untuk berkemas kemudian dilanjutkan operasi semut demi menjaga kebersihan pantai dan pulau. Tak lama kemudian, perahu yang kami tumpangi telah tiba dan akhirnya kamipun melanjutkan perjalanan pulang ke desa labuh air pandan,” pungkas Surya Maulana selaku ketua umum.
Reporter : Doni Saputra