GOWA, SEKILASINDO.COM- Guru bidang studi seni budaya SMK Negeri 3 Gowa yang merangkap sebagai Ketua Lembaga Aliansi DPC Kabupaten Gowa, Saharuddin Sam, diduga tidak pernah masuk mengajar untuk menjalankan tugas pokoknya.
Bahkan Saharuddin itu sudah beberapa kali mendapatkan teguran dan pembinaan tetapi tidak diindahkan, ungkap salah satu Wakasek bagian humas, Rusman, pada (22/1)
Hal itu juga ditambahkan oleh pengawas bina SMKN 3 Gowa, Achmad Ramli, dengan memperlihatkan surat laporannya ke Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, dimana Saharuddin itu tidak pernah datang mengajar, sehingga siswanya tidak tahu gurunya yang disebut nama Saharuddin.
“Ini saya sudah ambil videonya, siswa- siswa pada saat pak Saharuddin, tidak datang mengajar. Mereka tidak tahu, yang dibilang nama gurunya Saharuddin,” ungkap Achmad, sambil memperlihatkan video di handphonenya kepada wartawan Sekilas Indo.com
Dan Saharuddin juga telah memalsukan dokumen Surat Perintah Penugasan (SPP), yang seharusnya dia itu bertugas di dataran tinggi, tetapi dia palsukan dokumennya dengan bertugas di SMKN 3 Gowa.
“Saya sudah cek di BKD Gowa, dan nomer suratnya itu berbeda, tidak sama yang ada di BKD,” katanya.
Saat itu, Rusman juga meminta agar Saharuddin itu, juga dimuat beritanya karena telah merangkap kapasitasnya sebagai guru dan Ketua LSM.
Ketua Umum GoWa MO, Syafriadi Djaenaf, yang dimintai tanggapannya dia menjelaskan bahwa seorang ASN menjadi anggota LSM atau Ormas boleh- boleh saja, tetapi didalam hal ini, membantu dan melayani masyarakat dan kalau saudara Sahar sebagai seorang ASN dan merangkap sebagai ketua LSM, maka siapa yang kontrol?, ini bisa berpotensi jeruk makan jeruk.
“Sebaiknya dia memilih mau jadi seorang LSM atau ASN, karena tentu saja dia tidak bisa mengatur waktunya sebagai ASN dan Ketua LSM,” jelas Syafriadi, yang juga mantan Ketua Umum Koalisi LSM Maha Karya Indonesia. Kamis (24/1/2019)
Aktifitasnya sebagai ASN harus sampai jam kerja dulu, setelah itu bisa beraktifitas kembali sebagai kapasitas LSM.
“Bisa jadi dia korupsi waktu kalau melaksanakan tugas LSM nya, di saat kerjanya sebagai ASN,” terang Daeng Mangka sapaan akrab Ketua GoWa MO.
Terpisah saat dikonfirmasi Ketua Lembaga Aliansi DPC Gowa, Saharuddin Sam, dia sepakat apa yang disampaikan Ketua GowaMO, Daeng Mangka, benar juga.
“Tetapi saya prioritaskan dulu mengajar, ketimbang kapasitas saya sebagai LSM, apalagi saya ini sebagai Ketua, jarang di lapangan,” jelas Sahar
Dan sekarang katanya, tengah sibuk dengan program S3, jadi memang fokus di kuliah.
Sahar akui dalam mengajar setiap minggunya itu, hanya 3 hari dia masuk. Tidak sama dengan guru SD, pegang kelas. Kalau dirinya kata dia, pegang bidang studi.
Soal Wakasek bagian humas, Rusman, dia keberatan dengan kata- katanya, karena telah menuding tidak pernah mengajar, dan dia harus buktikan kata- katanya.
“Dan kalau pak Achmad, memperlihatkan video siswa, yang dia bilang siswa tidak kenal saya, karena pada saat itu masih penerimaan siswa baru. Dan saya ada di Bandung, lagi pelatihan, saat video itu diambil,” paparnya.
Sedangkan surat penugasan yang pengawas katakan dokumen itu dipalsukan. “Dimana letak palsunya, dokumen aslinya ada sama saya lengkap, dan saya bisa buktikan itu. Sebelumnya Kepala Sekolah, pak Asman sudah diperlihatkan surat penugasan saya, pada 3 tahun yang lalu,” cetusnya. (Shanty)