LEBAK || Sekilasindonesia.id – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata(Disbudpar) Kabupaten Lebak mencatat ada sekitar 254.611 orang mengunjungi destinasi wisata yang ada di Kabupaten Lebak selama liburan Idul Fitri 1443 Hijriyah. Tentu saja jumlah tersebut naik secara siginifikan jika dibandingkan dengan data kunjungan tahun lalu yang hanya sekitar 22.792 pengunjung.
Sehingga jika dipersentasikan, kenaikan jumlah kunjungan ke 35 destinasi wisata di Lebak naik sekitar 1117 persen dari tahun tahun sebelumnya. Bahkan, kenaikan jumlah pengunjung tersebut diyakini menjadi tolak ukur kembalinya kondisi disektor wisata dan penunjangnya kearah yang lebih baik.
“Iya, ada kenaikan yang cukup signifikan. Karena jumlah pengunjung keberbagai destinasi wisata yang ada di Lebak mencapai 254.611 orang,” kata Imam Rismahayadin, Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Rabu, (12/5/2022).
Dikatakan Imam, salah satu faktor yang menyebabkan kenaikan jumlah kunjungan tersebut adalah dibukanya tempat tempat wisata diberbagai daerah oleh pemerintah, sesuai dengan Inmendagri tentang PPKM. Kata dia, kabar baik dari meningkatnya jumlah kunjungan tentu berimbas kepada perputaran uang disekitar destinas wisata.
Karena tercatat pula, jumlah perputaran uang diseluruh destinasi wisata menyentuh angka Rp 1 Milyar, jumlah tersebut berasal pelaku pariwisata sebanyak Rp800 juta ditambah omset pelaku pameran Seba Baduy sekitar Rp200 juta. Tentu saja, dari jumlah tersebut juga masuk ke kas daerah sebanyak Rp100 juta.
“Perputaran uang selama libur lebaran dan Seba Baduy diperkirakan sekitar 1 Milyar. Tentu saja, dari angka itu, ada yang masuk ke kas daerah sekitar Rp100 juta dari sektor retribusi,” ucap Imam lagi.
Untuk itu, Imam mengaku optimis, jika pertumbuhan sektor pariwisata akan kembali normal dan juga memberikan kontribusi untuk pertumbuhan ekonomi, dengan tujuan terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, ia menekankan kepada para pelaku pariwisata, khususnya ekonomi kreatif dan UMKM agar memanfaatkan momentum ini semaksimal mungkin, dengan tetap menjaga citra Kabupaten Lebak melalui penerapan Hospitaly service.
“Ayo kita manfaatkan, tapi jangan aji mumpung menerapkan harga yang tinggi, yang wajar wajar sajalah, biar wisatawan nyaman datang ke Lebak,” tukasnya.
Pada bagian lain kata Imam, meningkatnya jumlah kunjungan juga berimbas kepada pemasukan disektor penyewaan hotel dan hunian. Karena, selama liburan, tak kurang dari Rp 869 juta rupiah masuk kepengelolaa hotel dan penginapan di Lebak yang berjumlah 116 hotel, pengginapan ataupun Home stay.
Sementara itu, Asep Sujana, pengelola destinasi wisata Pantai Bageudur membenarkan jika jumlah kunjungan wisata di daerahnya meningkat secara signifikan,” Liburan tahun ini pengunjung lumayan banyak. Meningkat drastis jika dibandingka tahun tahun sebelumnya,” kata Asep melalui sambungan telepon.(ND)