DaerahHot News

Wandi Alias Acing: Tuduhan Sufrendi Dugaan Korban Penganiayaan itu Sangat Kejam dan Tidak Benar

×

Wandi Alias Acing: Tuduhan Sufrendi Dugaan Korban Penganiayaan itu Sangat Kejam dan Tidak Benar

Sebarkan artikel ini

PANGKALPINANG, Sekilasindonesia.id – Sufrendi (38) korban dugaan penganiayaan Wandi alias Acing melalui Penasehat Hukum Korban, Apri Anggara, SH mengatakan kliennya saat ini masih terbaring lemah akibat mengalami gangguan pada bagian rusuk sebelah kanan.

Bahkan kemarin kliennya itu sempat dibawa pihak keluarga menjalani terapi pijat pada bagian rusuk kanan. Selain itu, kemarin pihak keluarga juga berencana meronsen tuluk rusuk Sufrendi.

Click Here

Apri menjelaskan bahwa jika kliennya mengalami gangguan pernafasan. Kemungkinan kata Apri ganguan pernafasan tersebut dipicu pengaruh kondisi tulang rusuk yang sempat dikeluhkan Sufrendi pasca dugaan penganiayan yang dituduhkan kepada Wandi alias Acing seperti yang dilansir salah satu media online Bangka Belitung, Jum’at (22/04/2022).

Menanggapi pemberitaan yang dituduhkan kepada Wandi alias Acing oleh korban dugaan penganiayaan memberikan hak jawab atau klarifikasi dihadapan beberapa Wartawan, Minggu (24/04/2022) di salah satu kedai kopi di Kota Pangkalpinang mengatakan bahwa tuduhan Sufrendi Dugaan Korban Penganiayaan kepada dirinya itu tidak benar bang dan tuduhan tersebut sangat kejam.

Wandi alias Acing membeberkan kronologis kejadian hingga ia sampai dilaporkan ke pihak Kepolisian dengan tuduhan penganiayaan.

“Awalnya, Saya tidak sengaja ketemu dengan Sufrendi di toko jual pakan burung, saya bermaksud untuk beli kroto, waktu ketemu dengan dia (red-Sufrendi) saya sempat tanya ke dia, apa maksud nya sering jelek jelek saya kepada orang lain,” kata Aching saat ditemui di Temu Kopi jalan Stania, (24/04/2022) malam.

Lebih lanjut ia mengatakan, kalau dirinya sering dibilang oleh Sufrendi besak lagak, miskin dan tidak punya apa apa, malah dituduh melakukan penganiayaan terhadap Sufrendi, dan hal itu langsung dibantah oleh nya.

“Begitu lihat dia saya langsung tanya baik baik, benar nggak nya kalau Frendi ini bilang saya yang tidak tidak, soalnya terdengar ke telinga saya ini bukan satu dua orang, tapi banyak yang menyampaikan demikian, ” papar Aching.

“Maksud nya apa, apa saya punya hutang dengan dia, punya hutang dengan orang tuanya, punya masalah dengan keluarganya, terus dia jawab tidak ada, ” lanjutnya.

Penasaran karena Sufrendi tidak mengaku, Aching inisiatif menghubungi Dani salah satu saksi yang mendengar kalau Sufrendi ada ngomong tentang Aching.

“Saya telpon Dani orang Lampur, masih teman Frendi juga, sih Dani membenarkan, dia jawab telpon saya “ada bos” ,” terang Aching

Aching membantah kalau dirinya dituduh memukul duluan, justru Sufrendi malah yang emosi duluan dan akhirnya dia mukul saya duluan .

“Dia tidak mengaku saya tanya, malahan dia yang tidak terima dan emosi, karena suasana sudah panas akhirnya saya berdiri, dia mukul saya duluan, lalu saya berusaha untuk membela diri saya sendiri dengan menangkap tangan nya, sampai kami berdua terjatuh bersama ke selokan,”ujarnya.

“Tidak benar seperti yang diberitakan dibeberapa media kalau saya menganiaya dia dengan membabi buta, dan menghadang motor nya, saya juga luka luka di beberapa bagian anggota tubuh saya, ” terang Aching sambil menunjukan bukti foto yang menunjukan luka dan lecet dibeberapa anggota tubuhnya.

Di tempat yang sama, keterangan Aching tersebut dibenarkan oleh beberapa saksi yang pada waktu itu berada di tempat kejadian.

Tata salah satu saksi membenarkan jika kejadian itu dia melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau Sufrendi sempat melayangkan pukulan lebih dulu ke Aching.

“Ya bang, saya lihat Sufrendi mukul duluan ke arah muka bos Aching, secara reflek ditangkap tangan nya oleh bos Aching, saya lihat mereka berdua jatuh ke dalam selokan bang, ” jelas Tata.

Begitu juga keterangan saksi Tilek, membenarkan jika Aching tidak benar menganiaya Sufrendi seperti yang di beritakan di beberapa media online.

“Saya juga waktu kejadian memang melihat kalau Sufrendi sempat emosi duluan, dan mukul bos Aching sampai akhirnya mereka terjatuh ke selokan, bos Aching waktu itu membela diri, ” kata Tilek

Diketahui, Omongan Sufrendi itu berbohong dan penyampaian palsu semua serta tidak benar apa yang di sampaikan sufendi oleh ketiga saksi.

Dengan kejadian tersebut, Aching merasa dicemarkan nama baiknya, dan berencana akan melapor balik ke pihak Kepolisian.( Budi / Tim)

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d