Sekilasindonesia.id, PASANGKAYU – Minimnya lapangan kerja diwilayah paling ujung utara di Propinsi Sulawesi Barat (Sulbar), jumlah penduduk berkurang, berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Pasangkayu sekitar 27.331 jiwa mencabut identitasnya sebagai warga Kabupaten Pasangkayu, dikutip dari tribunsulbar.com.
Konsekuensi berkurangnya penduduk dapat mempengaruhi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan berkurangnya kursi di DPRD Pasangkayu, selasa 28/3/2022.
Menurut Bupati Pasangkayu, Yaumil Ambo Djiwa mengatakan, warga Pasangkayu tidak ada yang pindah, akan tetapi kita ditekan dari pusat dalam perbaikan data kependudukan untuk menekan penurunan dan jumlah 27.331 itu jelas.
“Data penduduk Pasangkayu untuk saat ini sekitar 190 sekian, jadi (data-red) disebutkan dengan jumlah 27.331 itu tidak benar dan pada dasarnya warga tidak ada yang pindah,”katanya kepada sejumlah wartawan belum lama ini.
Yaumil juga sampaikan, ketika terjadi kekurangan jumlah penduduk diwilayah Pasangkayu, tentu konsekuensi daerah akan berdampak pada APBD, bahkan anggota DPRD juga berkurang dan pasti kedepannya menjadi 25 kursi saja di parlemen.
Selain di Pasangkayu, di Propinsi Sulbar ini ada juga yang kekurangan penduduk seperti di Kabupaten Mamasa, sedangkan untuk Majene itu warganya bertambah.
“Saya yakin untuk Pasangkayu, penduduknya akan bertambah dengan adanya jumlah anak yang beranjak usianya 17 tahun dan itu sudah bisa melakukan perekaman Kartu Tanda Penduduk,”ucapnya. (Roy Mustari)