TAKALAR, – Ratusan guru honorer yang tergabung dalam Aliansi Guru Honorer Bersatu mengadakan rapat konsolidasi di Mushala Alun-Alun Makkatang Daeng Sibali, Sabtu (11/1/2025). Rapat tersebut dihadiri oleh para guru honorer yang berasal dari berbagai sekolah di Kabupaten Takalar. Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan aksi yang akan dilakukan pada hari Senin mendatang, dengan agenda utama pembaharuan tuntutan aksi, pembuatan spanduk, serta penentuan lokasi kumpul sebelum memulai aksi.
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah persiapan teknis dibahas, termasuk soal mobil komando dan alat peraga yang akan digunakan dalam aksi mendatang. Para peserta rapat juga sepakat untuk meningkatkan koordinasi guna memastikan bahwa aksi yang direncanakan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Kehadiran puluhan guru honorer dalam konsolidasi ini menunjukkan keseriusan mereka dalam memperjuangkan hak-hak yang selama ini dianggap terabaikan.
Ketua Aliansi Guru Honorer Bersatu, Suherman Tangnga, dalam kesempatan itu menyampaikan rasa keprihatinannya terhadap nasib guru honorer yang belum mendapatkan kepastian status kepegawaiannya. “Kami sangat prihatin dengan masa depan teman-teman guru honorer yang sudah lama mengabdi, namun tidak ada kepastian apakah mereka akan diangkat menjadi pegawai P3K,” ujar Suherman.
Menurut Suherman, masalah ini sudah berlangsung cukup lama, dan banyak guru honorer yang telah mengabdi puluhan tahun namun belum mendapatkan perhatian yang layak. Keprihatinan ini membuat para guru honorer merasa perlu untuk menyuarakan tuntutan mereka melalui aksi yang akan datang. Mereka berharap pemerintah bisa segera memberikan solusi dan kepastian mengenai status kepegawaian mereka, sehingga kesejahteraan dan hak-hak mereka dapat terpenuhi dengan baik.
Para guru honorer yang tergabung dalam aliansi ini berharap, melalui aksi yang akan digelar, suara mereka bisa terdengar oleh pihak-pihak terkait dan memberikan dampak positif dalam perbaikan kondisi mereka. Mereka menekankan bahwa tindakan tersebut bukan hanya untuk kepentingan individu, melainkan untuk masa depan pendidikan di Kabupaten Takalar secara keseluruhan.